A.
SQ4R (Survey, Question, Read, Recite, Review and
Reflect)
1.
Pengertian SQ4R (Survey, Read, Recite, Review and
Reflect)
Pembelajaran membaca tidak akan
berlangsung tanpa metode. Metode itu berupa prosedur atau tata cara yang hendak
diikuti dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Metode SQ4R merupakan suatu
proses membaca yang terdiri atas enam langkah :
1. Survey, maksudnya mensurvei buku
2. Question, maksudnya mengajukan pertanyaan
yang dapat membimbing kita dalam kegiatan membaca.
3. Read, maksudnya membaca isi bacaan.
4. Recite, maksudnya menceritakan isi bacaan
dengan kata-kata sendiri
5. Review, maksudnya meninjau kembali isi
bacaan
6. Reflect, maksudnya aktivitas memberikan
contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks actual yang relevan
Dalam metode SQ4R ini, sebelum
membaca terlebih dahulu disurvei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum yang
akan dibaca. Lalu mengajukan dengan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang
jawabannya diharapkan terdapat dalam bacaan tersebut, agar lebih mudah memahami
bacaan, dan selanjutnya dengan mencoba mengutarakan kata-kata sendiri
pokok-pokok pentingnya, sehingga hal itu dapat dikuasai dan diingatnya lebih
lama.
Metode SQ4R, yaitu suatu studi yang meliputi 6 langkah
kegiatan membaca yang terdiri atas:
Langkah 1 : S-Survey
Survey
atau prabaca adalah langkah membaca untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan
ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk:
a. Mempercepat menangkap arti.
b. Mendapatkan abstrak.
c. Mengetahui ide-ide yang penting.
d. Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan
tersebut.
e. Mendapatkan minat perhatian yang seksama
terhadap bacaan.
f.
Memudahkan
mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
Prabaca dilakukan hanya beberapa menit, tetapi dengan
cara yang sistematis, kita cepat menemukan ide-ide penting dan organisasi
bahan. Hal itu sangat membantu mencapai tujuan kita membaca.
Adapun beberapa survey yang dapat diketahui:
1) Survey Buku
Dalam pembaca
buku, tindakan pertama yang perlu dilakukan dalam memperhatikan judul buku dan
memperhatikan pertanyaan tentang topic yang terkandung di dalamnya.
2) Survey Bab
Sebelum membaca
satu bab, adakan survey terlebih dahulu, lebih teliti lagi dibandingkan survey
secara keseluruhan tadi.
3) Survey Artikel
Setiap artikel
umumnya terbagi dalam beberapa bagian yaitu pendahuluan, isi,
penutup/kesimpulan. Setiap paragraf mempunyai kalimat topic yang memuat pokok
pikiran paragraph.
4) Survey Kliping
Bahan yang
benar-benar memenuhi kebutuhan kita dengan cepat lakukan prabaca dengan
perhatikan judul, penulisnya, cepat melakukan prabaca dan jangan lama-lama dan
cepat balik lembaran berikutnya.
Langkah 2 : Q-Question
Pengalaman telah menunjukan bahwa
jika kita membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan maka kita membaca lebih
hati-hati serta seksama dan kita akan mengingat lebih baik apa yang kita baca.
Bersamaan pada saat survey, ajukan
pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu, dengan mengubah judul dan
subjudul menjadi satu pertanyaan. Gunakan kata-kata siapa, apa, kapan, dimana
atau mengapa. Misalnya subjudul itu “Kekurangan
Tenaga Ahli Ilmiah dan Teknik,” dapat diubah dengan bertanya : Mengapa
kekurangan tenaga ahli Ilmiah dan Teknik ?, mungkin pertanyaan itu dapat
dipersempit lagi dengan mengaitkan pengetahuan anda, apa kurikulum di perguruan
tinggi kurang memadai? Apa akibat dari perkembangan iptek ?
Langkah 3: R-Read
Menurut Heilman ( dalam Resmini, dkk,
2006: 234 ), membaca adalah interaksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan
dalam tulisan. Apabila seseorang dapat berinteraksi dengan bahasa yang sudah
dialihkodekan dalam tulisan orang tersebut dipandang memiliki keterampilan
membaca. Setelah melewati tahap survey dan timbul beberapa pertanyaan, langkah
berikutnya adalah : Read, membaca. Jadi membaca itu baru langkah ketiga, bukan
langkah pertama atau satu-satunya langkah untuk menguasai bacaan. Baca tulisan
atau teks itu bagian demi bagian. Sementara membaca bagian-bagian itu carilah
jawaban atas pertanyaan yang telah disusun berdasarkan pertanyaan lain yang
muncul sehubungan dengan topic bacaan
itu. Pada tahap ini kosentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang
penting yang mendukung ide pokok. Perlambatan cara membaca dibagian-bagian yang
penting atau yang sulit dan percepat kembali pada bagian-bagian yang tidak
penting atau yang telah diketahui.
Burns, dkk. (dalam Rahim, 2007 : 1)
mengemukakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu
masyarakat terpelajar. Namun, anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar
membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha
yang terus-menerus, dan anak-anak yang melihat tingginya nilai (value)
membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan
anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca.
Pada tahap membaca ini ada dua hal
yang perlu diperhatikan, yaitu : (1) Jangan membuat catatan-catatan. Ini akan
memperlambat dalam membaca, selain itu juga berbahaya, catatan itu dapat jadi
hanya merupakan kutipan kata-kata penulisnya saja. (2) jangan membuat seperti
garis bawah pada kata maupun frase tertentu, dapat jadi setelah selesai membaca
kata atau frase yang digaris bawahi salah. Kalau memang ada hal yang menarik
atau hal yang penting cukup beri tanda silang di pinggir halaman, untuk
kemudian di cek kembali.
Langkah 4 : Reflect
Melakukan refleksi sambil membaca
dengan cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan informasi
baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui. Dalam hal ini tindakan
guru mensimulasikan / menginformasikan materi yang ada pada bahan bacaan,
dengan cara seperti ini aktivasi siswa bukan hanya sekedar menghafal dan
mengingat materi pelajaran tapi mencoba memecahkan masalah dari informasi yang
diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bahan
bacaan.
Dengan demikian, penggunan metode
SQ4R dalam proses belajar-mengajar di kelas dapat mengurangi kepasifan siswa
dan memicu peningkatan motivasi dan partisifasi proses belajar mengajar yang
bermakna.
Bila siswa mengetahui sebelumnya
bahwa mereka akan terlibat dalam suatu kegiatan belajar SQ4R, maka perhatiannya
akan lebih abesar dan lebih berminat untuk melibatkan diri dalam proses
belajarnya sendiri. Metode belajar SQ4R yang disiapkan oleh guru. Biasanya
berorientasi pada hasil, sedangkan strategi yang menggunakan SQ4R yang dibuat
oleh siswa berorientasi pada hasil, sedangkan strategi yang menggunakan SQ4R
yang dibuat oleh siswa berorientasi pada proses yang memusatkan pada penemuan
siswa secara individual atau kelompok.
Langkah 5 : R-Recite
Setelah selesai membaca satu bagian,
berhentilah sejenak. Dan cobalah menjawab pertanyaan-pertabyaan bagian itui dan
menyebutkan hal-hal penting. Pada kesempatan ini, dapat juga dengan membuat
catatan seperlunya. Apabila masih mengalami kesulitan,ulangi membaca sekali
lagi, sebelum menginjak langkah selanjutnya, pastikan empat langkah ini telah
dijalani dengan benar. Sekalipun bahan tersebut mudah dipahami, tahap
mengutarakan kembali hal-hal penting itu jangan dilewatkan agar tidak mudah
kita lupakan.
Langkah 6 : R-Review
Setelah tiap paragraph atau bagian
bab yang dipelajari menurut langkah ketiga dan keempat kita ulangi kembali dan
kita mengingat segenap isi ringkasan dan penting dari bab tersebut. Dengan
langkah kelima kita berusaha untuk memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh, dan
kokoh. Daya ingat kita terbatas, sekalipun pada waktu kita membaca 85% kita
menguasai isi bacaan, kemampuan kita dalam waktu 8 jam untuk mengingat detail
yang penting tinggal 40% dan dalam tempo dua minggu pemahaman kita tinggal 20%.
Oleh karena itu, janganlah lewatkan langkah terakhir ini. Setelah selesai
keseluruhan apa yang harus kit abaca, serta bagian-bagian penting lainnya
dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk di ingat kembali. Tahap
ini selain membantu daya ingat dan memperjelas daya ingat dan memperjelas
pemahaman juga mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita lewati.
2.
Teori yang mendasari SQ4R
Menurut Arends, strategi belajar
merujuk kepada perilaku dan proses-proses pikiran yang digunakan siswa yang
memepengaruhi apa yang dipelajarinya, termasuk ingatan dan proses metakognitif.
Contoh tujuan kognitif tradisional yang diharapkan dicapai siswa adalah
pemahaman suatu wacana dalam sebuyah buku.(Trianto.2009:154)
Pembelajaran dengan penerapan
strategi-strategi belajar berpedoman pada premis, bahwa keberhasilan siswa
banyak bergantung pada kemahiran mereka untuk belajar sendiri dan untuk
memonitor belajarnya sendiri. Hal ini menyebabkan pentingnya strategi-strategi
belajar diajarkan kepada anak didik dimulai dari sekolah dasar dan berlanjut
pada pendidikan menengah dan tinggi.
3. Langkah-Langkah
Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan Strategi Belajar PQ4R(Trianto.2009:154)
Langkah-Langkah
|
Tingkah Laku Guru
|
Aktivitas Siswa
|
Langkah 1 Survey
|
a. Memberikan bahan bacaan kepada siswa
untuk dibaca.
b. Menginformasikan kepada siswa bagaimana
menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
|
Membaca selintas dengan cepat untuk
menemukan ide pokok tujuan Pembelajaran yang hendak dicapai
|
Langkah 2 Question
|
a. menginformasikan Kepada siswa agar
memperhatikan makna dari bacaan
b. memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan dengan menggunakan kata
–kata apa, mengapa, siapa, dan bagaimana.
|
a. Memperhatikan penjelasan guru
b. Menjawab pertanyaan yang telah
dibuatnya.
|
Langkah 3 Read
|
Memberikan tugas kepada siswa untuk
membaca dan menanggapi/ menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
|
Membaca secara aktif sambil memberikan
tanggapan terhadap apa yang telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang
dibuatnya.
|
Langkah 4 Reflect
|
Mensimulasikan/menginformasikan materi
yang ada pada bahan bacaan
|
Bukan hanya sekedar menghafal dan
mengingat materi pelajaran tetapi mencoba memecahkan masalah dari informasi
yang diberikan oleh guru dengan pengeahuan yang telah diketahui melalui bahan
bacaan.
|
Langkah 5 Recite
|
Meminta siswa membuat intisari dari
seluruh pembahasan pelajaran yang dipelajari hari ini.
|
a. Menanyakan dan menjawab pertanyaan
b. Melihat catatan intisari yang telah
dibuat sebelumnya
c. Membuat intisari dari seluruh
pembahasan.
|
Langkah 6 Review
|
a. Menugaskan siswa membaca intisari yang
dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam benaknya
b. Meminta siswa membaca kembali bahan
bacaan, jika masih belum yakin dengan jawaban
|
a. Membaca intisari yang telah dibuatnya
b. Membaca kembali bahan bacaan siswa jika
masih belum yakin dengan jawaban yang telah dibuatnya
|
4.
Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Strategi PQ4R
No.
|
Aktivitas Guru
|
Aktivitas
|
1.
|
PENDAHULUAN
a. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
b. Mengaitakan pelajaran yang akan
dipelajari dengan pengetahuan awal siswa
c. Memotivasi siswa
|
a. Dalam pelaksanaan KBM guru
menginformasikan tujuan pembelajaran secara lisan, dan menulis TPK yang akan
diajarkan.
b. Guru mengingatkan kembali materi-materi
sebelumnya yang relevan dengan materi yang akan disampaikan
c. Guru memotivasi dengan memperlihatkan
fenomena tervisualisasi. Misalnya, dalam mempelajari ekosistem guru
memperlihatkan sebuah akuarium mini ekosistem (cara) dan menanyakan kepada
siswa komponen-komponen apa saja yang terdapat pada gambar tersebut.
|
2.
|
KEGIATAN INTI
a. Mempresentasikan Materi
b. Pemodelan Strategi belajar metode SQ4R
c. Pemberian latihan terbimbing
d. Umpan balik
e. Pemberian Latihan mandiri
|
a. Sebelum pelaksanaan pengajaran strategi
belajar guru mempresntasi kan sedikit gambaran umum dari materi yang akan
dipelajari.
b. Guru memodelkan keterampilan strategi
belajar metode SQ4R langkah per langkah pada tiap-tiap tahapnya, dengan
memakai sedikit materi dari bacaan
c. Siswa dibawah bimbingan guru, melakukan
keterampilan strategi belajar SQ4R, dengan mengerjakan kertas kerja siswa.
d. Pada tahap umpan balik guru memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mereka jawab. Guru menunjuk beberapa
siswa
e. Guru memberikan latihan mandiri kepada
siswa untuk membaca kelanjutan dari isi bacaan pada buku siswa dengan memakai
keterampilan strategi belajar PQ4R
|
3.
|
PENUTUP
a. Merangkum Pelajaran
b. Catatan
|
Guru bersama-sama merangkum materi
pelajaran dengan cara membaca kesimpulan yang telah dibuat secara klasikal.
a. Guru selama KBM, jangan membuat kesan
yang monoton
b. Guru hendaknya menentukan waktu, kapan
tiap-tiap tahap dilaksanakan
c. Tetap mempertahankan motivasi siswa
d. Guru hendaknya memakai kata-kata yang
mudah dipahami siswa.
e. Guru hendaknya membimbing siswa satu
persatu pada saat melakukan pelatihan
|
5.
Tujuan, Kelemahan dan Kelebihan SQ4R
Tujuan adanya strategi belajar memang
tidak lain adalah untuk memudahkan dan membuat proses pembelajaran. Lebih
jauhnya strategi pembelajaran menjadikan proses pembelajaran lebih menyenagkan
dan tidak monoton lagi. Adanya strategi-strategi belajar itulah yang menuntut
guru untuk lebih kreatif dan inovatif lagi untuk mengembangkan strategi yang
telah dikembangkan sebelumnya oleh para ahli.
Hal ini juga mewakili tujuan adanya
metode SQ4R sebagai salah satu starategi belajar terutama dalam hal membaca,
dan memahami bacaan. SQ4R pun pada perkembangannya bias kita terapkan pada
pembelajaran Matematika yang selama ini identic dengan formula rumus-rumus yang
terkesan tidak enak untuk di baca. Namun adanya SQ4R ini menjadi salah satu
varian baru dalam pola pengajaran matematika yang selama ini masih dianggap
pengajarannya itu kaku dan monoton.
SQ4R juga memiliki beberapa Kelemahan dan Kelebihan
diantaranya:
1) Kelebihan
a. Proses pembelajaran dijalankan Tahap demi
tahap yang memebrikan kesempatan bagi siswa untuk lebih memahami,
b. Menanamkan budaya gemar membaca pada
siswa,
c. Mengembangkan keterampilan siswa untuk
dapat mengambil intisari dari bacaan.
Namun disamping kelebihannya SQ4R pun memiliki
beberapa kelemahan diantaranya :
2) Kekurangan
a. Memerlukan waktu yang lama,
b. Tidak adanya motivasi dari siswa untuk
melakukan suatu hal yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar