PEMBAHASAN
A.
Definisi
Model Pembelajaran Kumon
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh
guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan
tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah
dirumuskan yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan
pendidikan (Djamarah, 2002:53).
Sedangkan menurut sedangkan Wina Senjaya (dalam Sudrajat,
2008) metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008).
Sedangkan Sudrajat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
(sudrajat, Online 19 Maret 2008).
Model merupakan
pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Pembelajaran
adalah interaksi dua arah yang dari
seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi
(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah
ditetapkan sebelumnya ( Trianto,2011:17).
Menurut
Joyce dan Weil berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana/pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas/ di luar kelas (Rusman,2011: 133).
Maka sesuai dengan
pengertian-pengertian di atas maka peneliti menggunakan metode Kumon. Kumon adalah sistem belajar
yang memberikan program belajar secara perseorangan sesuai dengan kemampuan
masing-masing, yang memungkinkan anak
menggali potensi dirinya dan mengembangkan kemampuannya secara maksimal.
Metode kumon dewasa ini, selain untuk kelas
matematika, juga digunakan pada kelas bahasa Inggris dan dilakukan di kelas
khusus –luar sekolah-. Melihat pe-lejit-an kompetensi siswa yang besar setelah
diterapkannya metode kumon pada kelas khusus tersebut maka metode ini dapat
dijadikan alternatif metode belajar di kelas atau sekolah dengan berbagai kreasi
penunjang lain
Menurut Herdian S.Pd.,M.Pd. Model pembelajaran
kumon adalah pembelajaran dengan mengaitkan antar konsep, ketrampilan, kerja
individual, dan menjaga suasana nyaman-menyenangkan.
Sintaksnya adalah:
a) Sajian konsep
b) Latihan,
c) Tiap siswa selesai tugas langsung
diperiksa-dinilai,
d) Jika keliru langsung dikembalikan untuk
diperbaiki dan diperiksa lagi,
e) Lima kali salah guru membimbing.
Melalui pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris, Kumon tidak hanya membentuk
kemampuan akademik saja, akan tetapi juga membentuk karakter yang positif dan
“life-skills” (ketrampilan hidup) yang akan berguna bagi masa depan anak.
Kumon
bertujuan agar setiap siswa memilih kemampuan dasar yang kuat, kemandirian dan
rasa percaya diri untuk mengembangkan dirinya masing-masing dan kemampuan untuk
mengidentifikasikan dan menyelesaikan permasalahan dengan kemampuannya sendiri
sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat dan
memberikan kontribusi bagi layanan pengembangan pendidikan.
Model pembelajaran
kumon memiliki keistimewaan yaitu:
1)
Memulai dari level yang tepat akan menumbuhkan
kecintaan belajar.
2)
Sesuai dengan kemampuan karena sebelum anak
belajar ada tes penempatan.
3)
Maju dengan kemampuan sendiri.
4)
Bahan pelajaran tersusun atas langkah-langkah
kecil (small steps) sehingga memperoleh kemampuan dasar yang kuat untuk
mencapai tingkat yang lebih tinggi.
5)
Lembar kerja Kumon disusun untuk menumbuhkan
sikap belajar mandiri.
6)
Anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap
dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit.
7)
Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan
kemampuan belajar mandiri.
8)
Maju melampaui tingkatan kelas.
9)
Di Kumon, orangtua memegang peranan yang
sangat penting.
10) Belajar
secara kontinu dengan metode Kumon akan bermanfaat dalam membentuk masa depan
anak.
B.
Sejarah
Metode Pembelajaran Kumon
Kumon, dapat
dikatakan sebagai bagian dari Mastery Learning (belajar tuntas), perbedaannya
dengan sistem modul adalah pada jumlah lembar kerja maupun tingkat bahan
pelajarannya.
Metode Kumon
adalah suatu model belajar dari Jepang dan dikembangkan pertama kali oleh Toru
Kumon, seorang guru matematika SMA yang pada awalnya ingin membantu pelajaran
matematika anaknya yang waktu itu masih duduk di kelas 2 SD. Ia kemudian
merancang suatu sistem agar anaknya dapat belajar secara efektif, sistematis,
serta memiliki dasar-dasar Matematika yang kuat.
Yang dilakukannya
adalah mengacu pada sasaran “Matematika tingkat SMA”
Membuat lembar kerja dengan susunan pelajaran yang meningkat secara ”step by step” Memberikan lembar kerja yang dapat diselesaikan oleh anaknya setiap hari dalam waktu kurang dari 30 menit.
Membuat lembar kerja dengan susunan pelajaran yang meningkat secara ”step by step” Memberikan lembar kerja yang dapat diselesaikan oleh anaknya setiap hari dalam waktu kurang dari 30 menit.
Pada Juli 1954, Takeshi mulai menggunakan materi
buatan ayahnya ketika ia di kelas 2 SD. Ia mulai dengan soal-soal penjumlahan
dan maju secara cepat. Ia berlatih dengan sistem belajar ini secara rutin
setiap hari. Hasilnya, ia dapat menyelesaikan Persamaan Diferensial dan
Kalkulus Integral setara pelajaran tingkat SMA, ketika masih duduk di kelas 6 SD.
C.
Prinsip
Model Pembelajaran Kumon
Prinsip dasar metode yang disebarluaskan ke
Indonesia pada Oktober 1993 ini adalah pengakuan tentang potensi dan kemampuan
individual tiap siswa. Siswa mempunyai potensi yang tidak terbatas. Untuk mengembangkan
potensi ini secara maksimal, diperlukan bimbingan dan lingkungan yang mendukung
tanpa membatasi usia siswa. Bahkan siswa usia prasekolah yang belum bisa
memegang pensil pun dapat memulai belajar dengan metode KUMON.
Karena sesuai dengan potensinya masing-masing,
akan lebih mudah bagi siswa mempelajarinya
Kumon menilai kunci keberhasilan belajar
matematika adalah dengan banyak berlatih. Tak heran bila selama belajar dengan
Metode Kumon siswa akan mendapat banyak porsi latihan.
Dalam metode Kumon siswa yang sudah punya
kemampuan cukup yang bisa maju ke tingkat lebih tinggi. Bagi yang belum cukup
akan terus mendapat pengulangan, sehingga nantinya ia tidak mendapat kesulitan
saat mengerjakan bahan pelajaran yang lebih tinggi.
Namun, kenaikan tingkat sering kali tidak
terasa. Ini karena perubahan bahan pelajaran dibuat sedemikian kecil, bahkan
halus dan sistematis. Bahan pelajaran meningkat seiring dengan kemampuan
penalaran sendiri, jarang sekali ia harus minta bantuan guru. Cara ini akan
membentuk kebiasaan belajar mandiri yang berguna untuk menggali potensi
diri-sendiri.
Menurut Winarno Surakhmad mengatakan, bahwa
pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai
berikut:
Ø Siswa adalah manusia berpotensi yang
menghajatkan pendidikan.
Ø Tujuan adalah Sasaran yang dituju dari setiap
kegiatan belajar mengajar.
Ø Situasi, dalam kegiatan belajar mengajar yag
harus guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari kehari dan waktu yang
tersedia cukup untuk bahan pengajaran yang ditentukan.
Ø Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang
belajar siswa disekolah.
Ø Guru, dalam hal ini adalah permasalahan intern
guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar misalnya;
kepribadian, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar.
Begitu metode ini sudah dimengerti siswa, ia
bisa mempraktikkannya sendiri di rumah dengan berlatih soal-soal dan
kesulitan-kesulitannya di sekolah. Bila terus dilatih, kemampuannya akan terus
terasah. Bahkan metode Kumon ini bisa juga diajarkan pada anak usia prasekolah.
Karena belum bisa menulis, biasanya mereka diberi alat bantu berupa papan
bilangan magnetik, jigsaw puzzle, kartu bilangan dan sebagainya, hal tersebut
mampu membentuk kecenderungan siswa yang tentunya kecenderungan itu akan
menyesuaikan dengan minat dan bakatnya.
Program Kumon tidak hanya
mengajarkan cara berhitung tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu sehingga mampu meningkatkan kepercayaan
diri siswa. Kemampuan tersebut
akan terlihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan cara mereka
sendiri. Peserta program akan diajarkan dasar-dasar soal untuk bisa
menyelesaikannya yang lebih sulit.
Metode
Kumon yang diberikan secara perorangan pada tingkatan dan porsi yang tepat akan
mengembangkan kemampuan matematika siswa. Selain itu belajar dalam waktu yang
singkat dan rutin setiap harinya, maka dalam diri siswa akan terbentuk
kemampuan berkonsentrasi, ketangkasan kerja, kemampuan berpikir, kebiasaan
belajar dan rasa percaya diri yang merupakan dasar untuk mempelajari hal-hal
lainnya.
D. Kelebihan Dan
Kekurangan Metode Kumon
Dibawah ini ada beberapa Kelebihan dan kelemahan dari
metode pembelajaran kumon yaitu:
1. Kelebihan
Metode Kumon
a. Sesuai
dengan kemampuan karena sebelum anak belajar ada tes penempatan sehingga anak
tidak merasa tersiksa.
b. Bahan
pelajaran tersusun atas langkah-langkah kecil sehingga anak bisa memperoleh
kemampuan dasar yang kuat.
c. Anak
mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkat yang mudah sampai tingkat
yang lebih sulit bila mengalami kesulitan bisa melihat buku penyelesaian
sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
2. Kelemahan
Metode Kumon
a. Tidak
semua siswa dalam satu kelas memiliki kemampuan yang sama.
b. Anak
belajar secara perorangan sehingga dimungkinkan tumbuh rasa individualisme.
c. Kedisiplinan
kumon kadang membuat anak-anak menjadi tidak kreatif.
E.
Langkah-langkah
model pembelajaran kumon
1.
Penerapan dalam
pembelajaran
Dalam penerapannya
metode kumon ini
dibagi kedalam 8 tahap, yaitu:
a. Mula-mula, guru menyajikan
konsep dan siswa memperhatikan penyajian tersebut.
b. Kemudian siswa mengambil buku saku
yang telah disediakan, menyerahkan lembar kerja PR yang sudah dikerjakannya di rumah,
dan mengambil lembar kerja yang telah dipersiapkan guru untuk dikerjakan siswa
pada hari tersebut.
c. Siswa duduk dan mulai mengerjakan lembar
kerjanya. Karena pelajaran diprogram sesuai dengan kemampuan masing-masing,
biasanya siswa dapat mengerjakan lembar kerja tersebut dengan lancar.
d. Setelah selesai mengerjakan, lembar
kerja diserahkan kepada guru untuk diperiksa dan diberi nilai. Sementara lembar
kerjanya dinilai, siswa berlatih dengan alat bantu belajar.
e. Setelah lembar kerja selesai
diperiksa dan diberi nilai, guru mencatat hasil belajar hari itu pada “Daftar
Nilai”. Hasil ini nantinya akan dianalisa untuk penyusunan program belajar
berikutnya.
f. Bila ada bagian yang masih salah,
siswa diminta untuk membetulkan bagian tersebut hingga semua lembar kerjanya
memperoleh nilai 100. Tujuannya, agar siswa menguasai pelajaran dan tidak
mengulangi kesalahan yang sama.
g. Jika siswa sampai mengulang 5 kali, maka guru
melakukan pendekatan kepada siswa dan menanyakan tentang kesulitan-kesulitan
yang dihadapi.
h. Setelah selesai, siswa mengikuti
latihan secara lisan. Sebelum pulang, guru memberikan evaluasi terhadap
pekerjaan siswa hari itu dan memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada
hari berikutnya.
2.
Alur Belajar
Metode Kumon
Pembimbing Kumon mendukung setiap siswa dalam mengembangkan
kemampuan belajar mandiri. Alur belajar dalam metode ini melibatkan pembimbing
dari awal n untuk terus mengawasi masing-masing peserta didik. Langkah-langkah
dalam pembelajaran Kumon diantarany adalah:
a.
Tes
Penempatan
Pertama-tama siswa akan mengerjakan Tes Penempatan. Guru
kemudian akan menganalisa hasil tesnya dengan cermat dan menentukan level awal
siswa. Program Kumon terdiri dari rangkaian lembar kerja yang terdiri dari
beberapa level, dan siswa maju ke level berikutnya dengan kemampuannya sendiri.
Menentukan level awal yang tepat adalah kunci untuk belajar mandiri sejak dari
awal belajar di Kumon
b.
Datang ke
kelas Kumon 2 kali seminggu
Biasanya mempelajari lembar kerja secara mandiri. Siswa
datang ke kelas Kumon 2 kali seminggu, karena Kumon menekankan pentingnya
belajar mandiri.
c.
Pembimbing
mendukung belajar mandiri
Memastikan tingkatan belajar yang tepat. Sebelum hari
belajar di kelas dimulai, pembimbing menyiapkan lembar kerja yang tepat untuk
setiap siswa. Di kelas, pembimbing mengamati siswa dengan cermat, untuk
memastikan setiap siswa belajar pada tingkatan yang tepat untuknya.
d. Lembar
kerja dikerjakan oleh siswa secara mandiri
Mengembangkan
kebiasaan belajar yang baik dan memperdalam pemahaman. Setelah menyelesaikan
pelajarannya hari itu, siswa menyerahkan lembar kerja yang telah dikerjakan
kepada Pembimbing. Lalu dinilai dan jika ada kesalahan siswa membettulkannya
sendiri.
e. Senang
mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari
Setiap siswa diberikan pekerjaan rumah
dengan tingkatan yang tepat. Setelah siswa menyelesaikan pelajarannya di kelas
kumon, pembimbing memberikan lembar kerja yang tepat untuk dikerjakan di rumah.
Pekerjaan rumah yang telah dikumpulkan kemudian dinilai oleh pembimbing dan
jika perlu, siswa memperbaiki lembar kerjanya dengan mandiri sampai semuanya
jawabannya benar.
Cara
belajar di kumon antara lain :
· Siswa mulai belajar dari bagian yang mudah
· Pembimbing membuat perkiraan belajar siswa secara perseorangan
· Siswa mengerjakan PR setiap hari
· Kecepatan dan ketelitian adalah faktor penting dalam memajukan lembar kerja
· Pembimbing mengamati dan memberikan bimbingan secara perseorangan kepada setiap anak
· Siswa mencari dan membetulkan kesalahan secara mandiri
· Pembimbing selalu memotivasi dan menghargai hasil belajar siswa
· Pembimbing dan siswa bersama-sama mendiskusikan target belajar
· Siswa mengerjakan lembar kerja secara mandiri dengan mengikuti contoh soal
· Pembimbing selalu memotivasi siswa untuk belajar di atas tingkatan kelasnya
Dalam penerapannya metode ini membagi kedalam 6 tahap,
diantaranya:
1. Mula-mula,
anak mengambil buku saku yang telah disediakan, menyerahkan lembar kerja PR yang
sudah dikerjakannya di rumah, dan mengambil lembar kerja yang telah
dipersiapkan pembimbing untuk dikerjakan anak pada hari tersebut.
2. Anak duduk
dan mulai mengerjakan lembar kerjanya. Karena pelajaran diprogram sesuai dengan
kemampuan masing-masing, biasanya anak dapat mengerjakan lembar kerja tersebut
dengan lancar.
3. Setelah
selesai mengerjakan, lembar kerja diserahkan kepada pembimbing untuk diperiksa
dan diberi nilai. Sementara lembar kerjanya dinilai, anak berlatih dengan alat
bantu belajar.
4. Setelah lembar
kerja selesai diperiksa dan diberi nilai, pembimbing mencatat hasil belajar
hari itu pada “Daftar Nilai”. Hasil ini nantinya akan dianalisa untuk
penyusunan program belajar berikutnya.
5. Bila ada
bagian yang masih salah, anak diminta untuk membetulkan bagian tersebut hingga
semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100. Tujuannya, agar anak menguasai
pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
6. Setelah
selesai, anak mengikuti latihan secara lisan. Sebelum pulang, pembimbing
memberikan evaluasi terhadap pekerjaan anak hari itu dan memberitahu materi
yang akan dikerjakan anak pada hari berikutnya.
F.
HASIL BELAJAR
Program dan bimbingan metode Kumon yang diberikan secara perorangan
pada tingkatan dan porsi yang tepat akan mengembangkan kemampuan matematika
anak. Selain itu belajar dalam waktu yang singkat dan rutin. Setiap harinya,
maka dalam diri anak akan terbentuk kemampuan berkonsentrasi, ketangkasan
kerja, kemampuan berpikir, kebiasaan belajar dan rasa percaya diri yang
merupakan dasar untuk mempelajari hal-hal lainnya.
Hasil belajar siswa Kumon bervariasi. Ada siswa yang menyelesaikan
seluruh bahan pelajaran metode Kumon. Namun demikian, ada beberapa yang agak
lambat, tetapi dapat dikatakan cepat apabila dibandingkan dengan metode biasa.
Program dan bimbingan Metode Kumon
yang diberikan secara perorangan pada tingkatan dan porsi yang tepat akan
mengembangkan kemampuan matematika anak. Selain itu belajar dalam waktu yang
singkat dan rutin setiap harinya, maka dalam diri anak akan terbentuk kemampuan
berkonsentrasi, ketangkasan kerja, kemampuan berpikir, kebiasaan belajar dan
rasa percaya diri yang merupakan dasar untuk mempelajari hal-hal lainnya.
Di dalam metode Kumon biasanya di gunakan cara penyelesaian soal
yang singkat agar waktu yang digunakan lebih efisien.
G. KAJIAN KONSEP MATA PELAJARAN MATEMATIKA
1.
PERSAMAAN
LINGKARAN
a.
Definisi
Lingkaran
adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah
titik-titik tertentu yang digambarkan pada bidang Cartesius. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran
dan jarak yang sama disebut jari-jari,
dinotasikan dengan r.
Perhatikan gambar dibawah ini:
Pusat
lingkaran L adalah (a, b), titik-titik A1(), A2(, A3, dan A4( pada lingkaran L, dan jari-jari lingkaran
adalah r. Dalam menentukan persamaan lingkaran, kita harus mengerti tentang
formula untuk jarak. Berikut ini beberapa formula untuk menentukan jarak
1. Jarak
antara dua titik A() dan B( , ditentukan oleh:
j = atau j = .
2. Jarak
titik A() terhadap garis lurus ax
+ by + c = 0 ditentukan oleh:
j =
Bentuk
persamaan lingkaran bergantung pada letak pusat lingkaaran dan jari-jarinya.
b.
Persamaan
Lingkaran yang Berpusat di O(0, 0) dan Berjari-jari r
Pada
gambar diatas menunjukkan lingkaran yang berpusat di O(0,0) dan berjari-jari r
pada sebuah bidang Cartesius. Misalkan P(x, y) adalah sembarang titik yang
terletak pada lingkaran. Titik P’ adalah proyeksi titik P pada sumbu X sehingga
OP’P siku-siku di P’.
Dengan menggunakan teorema Phytagoras,
diperoleh:
Persamaan
lingkaran dengan pusat O(0, 0) dan berjari-jari r ditentukan oleh:
=
Posisi
suatu titik P(a, b) terhadap lingkaran L = =
Penentuan posisi suatu titik P(a, b)
terhadap lingkaran L = = dilakukan dengan mensubtitusikan x = a dan y =
b ke lingkaran itu dan membandingkannya dengan nilai . Kemungkinan posisi
titik P(a, b), sebagai berikut:
1. P(a,
b) didalam lingkaran L
Hubungan
yang harus ditaati:
2.
P(a, b) pada
lingkaran L
Hubungan
yang harus ditaati:
3. P(a,
b) diluar lingkaran L
Hubungan
yang harusditaati:
c. Persamaan Lingkaran
yang Berpusat di A(a, b) dan Berjari-jari r
Bila pusat lingkaran L
tidak berimpit dengan titik pangkal O(0, 0) tapi dititik A(a, b), maka untuk
setiap titik P(x, y) yang terletak pada lingkaran L berdasarkan formula jarak
antara dua titik diperoleh:
L =
=
=
Persamaan dinamakan persamaan
lingkaran dengan pusat A(a, b) dan jari-jari r.
Posisisuatutitik
P(c, d) terhadaplingkaran L
Penentuan posisi suatu
titik P(c, d) terhadap lingkaran L dilakukan dengan mensubtusikan
P(c, d) kelingkaran tersebut dan membandingkannya dengan r2.
Kemungkinan posisi titik P(c, d) sebagai berikut:
1. P(c,
d) di dalam lingkaran L
Hubungan
yang harusditaati:
2.
P(c, d)
padalingkaran
Hubungan
yang harusditaati:
3.
P(c, d) di
luarlingkaran L
Hubungan
yang harusditaati:
d.
Bentuk
Umum Persamaan Lingkaran
1. Menyatakan
Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
Pada persamaan yang lalu telah diuraikan persamaan lingkaran dengan
pusat (a, b) dan jari-jari r adalah . Persamaan ini dapat juga
diuraikan kebentuk lain yaitu:
Jika -2a = 2A dan, maka
diperoleh bentuk umum persamaan lingkaran:
Perhatikan hubungan: A= -2a diperoleh a= , B= -2b
diperoleh b = , dan
C =
- C
r =
Berdasarkan uraian diatas dapat dituliskan sebagai berikut:
1.
Persamaan lingkaran mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
dengan:
Pusat () dan r =
2.
dengan:
Pusat () dan r =
Posisi suatu titik T
(p,q) terhadap lingkaran L = x2 + y2 + Ax + By + C = 0
Penentuan posisi suatu titik T(p,q)
terhadap lingkaran L = x2 + y2
+ Ax + By + C = 0 dilakukan dengan mensubsitusikan T(p,q) kelingkaran L
maka diperoleh
K = p2
+ p2 +Ap+ Bp + C nilai K
disebut kuasa titik T(p,q) terhadap
lingkaran
L = x2 + y2 + Ax + By + C
= 0.
Dengan melihat nilai
K kita dapat menentukan posisi titik T(p,q) terhadap lingkaran L sebagai
berikut :
1.
T(p,q)
di dalam lingkaran
Hubungan yang harus
di taati : KT< 0
2.
T(p,q)
pada lingkaran L
Hubungan yang harus
di taati : KT = 0
3.
T(p,q)
di luar lingkaran L
|
|||
Hubungan
yang harus di taati : KT> 0
Jarak
titik A(x1,y1) terhadap lingkaran L yang berpusat di
P(a,b) dan berjari–jari r
Jarak titik A(x1,y1)
Terhadap lingkaran L yang berpusat di P(a,b) dan berjari – jari r dapat
ditentukan melalui posisi titik itu terhadap lingkaran..
(i)
Posisi
titik A(x1,y1 ) pada lingkaran L karena titik A(x1,y1
) pada lingkaran L maka L(x1,y1 ) = 0 dan :
Jarak
= 0
(ii). Posisi titik A(x1,y1)
dalam lingkaran L maka L(x1,y1 ) < 0 dan :
Ø
Jarak
terdekat = AB ditentukan oleh :
AB
= r – PA
Ø
Jarak
terjauh = AC ditentukan oleh :
AC
= AP + r
Dengan
PA = jarak titik A kepusat lingkaran.
(iii). Posisi titik A(x1,y1)
di luar lingkaran L maka L(x1,y1 ) > 0 dan
Ø
Jarak
terdekat = AB ditentukan oleh
AB
= PA – r
Ø Jarak terjauh = AC ditentukan oleh :AC =
=
2.
KEDUDUKAN GARIS TERHADAP
LINGKARAN
Misalkan diketahui
garis lurus g dengan persamaan y = mx + k dan lingkaran
L = +
By + C = 0. Secara aljabar, kita dapat mensubtitusikan persamaan garis g ke
dalam persamaan lingkaran L hingga di peroleh :
+
Ax + B(mx + k) + C = 0
(
Berdasarkan tinjauan
diskriminan D = dapat ditentukan posisi garis g terhadap
lingkaran L sebagai berikut :
(i)
Bila D > 0 maka garis g memotong lingkaran L di dua titik berlainan.
(ii)
Bila D = 0 maka garis g menyinggung lingkaran L.
(iii) Bila
D < 0 maka garis g tidak memotong
maupun menyinggung lingkaran L
Ketiga kondisi diatas
secara geometri bidang dapat dilukiskan sebagai berikut. :
(i)
|
Hubungan yang harus
di taati D> 0
(ii)
Garis g menyinggung lingkaran L
Hubungan yang harus di taati D = 0
(iii) Garis
g tidak memotong maupun menyinggung lingkaran L
Hubungan yang harus di taati D < 0
3.
PERSAMAAN
GARIS SINGGUNG LINGKARAN
Persamaan
garis singgung lingkaran dapat ditentukan apabila diketahui satu diantara
ketiga keterangan berikut ini :
1. Suatu
titik pada lingkaran yang dilalui oleh garis singgung tersebut diketahui.
2. Gradien
garis singgung tersebut diketahui.
3. Suatu
titik di luar lingkaran yang dilalui oleh garis singgung tersebut diketahui.
a.
Persamaan
Garis Singgung Lingkaran yang Melalui Sebuah Titik Pada Lingkaran.
1) Untuk
Lingkaran dengan Pusat di O (0,0) dan Jari-Jari r
Y
g
Persamaan
garis singgung g dapat ditentukan sebagai berikut
Ø Gradien
garis OP adalah mOP=
Ø Karena
garis singgung g tegak lurus dengan OP maka gradiennya :
mg = - = - = -
Ø Persamaan
garis singgung g adalah :
y
– y1= mg (x – x1)
ó y
– y1 = - (x – x1)
ó y1y
– y12 = -x1x + x12
ó x1x
+ y1y = x12 + y12
ó x1x
+ y1y = r2
Jadi, persamaan garis
singgung lingkaran L x2 + y2 = r2
yang melalui titik P (x1,y1) pada lingkaran ditentukan
dengan rumus sebagai berikut.
2)
Untuk Lingkaran
dengan Pusat di A (a,b) dan Jari-Jari r
Persamaan
garis singgung g pada lingkaran L (x-a)2 + (y-b)2 = r2
yang melalui titik singgung P(x1, y1) dapat ditentukan
sebagai berikut.
Ø Gradien
garis AP adalah mAP=
Ø Garis
singgung g tegak lurus garis AP
Ø Persamaangarissinggung
g adalah :
y
– y1 = mg (x – x1)
ó y
– y1 = - (x – x1)
ó (y
– y1) (y1 – b) = - (x1-a) (x – x1)
ó y1y
– y12 – by + by1 = - (x1x –ax - x12
+ ax1)
ó x1x
– ax - x12 + ax1 + y1y – y12
– by + by1 = 0
ó x1x
– ax + ax1 + y1y – by + by1 = x12
+ y12 ……(*)
Karena
P(x1, y1) terletak pada lingkaran L (x-a)2 + (y-b)2 = r2,
maka berlaku
(x-a)2 + (y-b)2 = r2
ó x12
– 2x1 + a2 + y12 – 2by1
+ b2 = r2
ó x12
+ y12 = 2x1 - a2 + 2by1 -
b2 + r2
Substitusi
x12 + y12 = 2x1 - a2
+ 2by1 - b2 + r2
kepersamaan (*) diperoleh :
x1x – ax + ax1 + y1y
– by + by1 = 2x1 - a2 + 2by1 - b2
+ r2
ó (x1x
– ax + ax1- 2x1 + a2) + (y1y – by +
by1- 2by1 + b2) = r2
ó (x1x
– ax + ax1+ a2) + (y1y – by - by1+
b2) = r2
ó (x1
– a) (x – a) + (y1 – b) (y – b) = r2
Berdasarkan
deskripsi di atas, persamaan garis singgung pada lingkaran L (x-a)2 + (y-b)2 = r2
yang melalui titik singgung P(x1,
y1) ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
b.
Persamaan
Garis Singgung Lingkaran yang Gradiennya Diketahui.
1) Untuk
Lingkaran dengan Pusat di O (0,0) dan Jari-Jari r
Persamaaan
garis singgung pada lingkaran L x2 + y2 = r2 jika
gradient garis singgung m diketahui, dapat ditentukan sebagai berikut.
Ø Persamaan
garis dengan gradient m adalah y = mx + n (n akan ditentukan kemudian)
Ø Substitusi
y = mx + n kepersamaan lingkaran L x2 + y2 = r2 diperoleh
:
x2+
(mx + n)2 = r2
ó x2 + m2x2 +
2mnx + n2 = r2
ó (1
+ m2)x2 + 2mnx + (n2 - r2) = 0
Nilai
diskriminan persamaan kuadrat (1 + m2)x2+ 2mnx + (n2
- r2) = 0 adalah
D = (2mn)2 – 4 (1 + m2)
(n2 - r2)
ó D
= 4m2n2 – 4 (m2n2 - m2r2
+ n2 - r2)
ó D
= 4m2n2 - 4m2n2 + 4m2r2
- 4n2 + 4r2
ó D
= 4(m2r2 - n2 + r2)
Ø Karena
garis singgung menyinggung lingkaran , maka nilaidiskriminan D = 0
4(m2r2
- n2
+ r2)
ó m2r2
- n2
+ r2 = 0
ó n2 = r2 (1 + m2)
ó n2 = r
Ø Substitusi
n = r ke persamaan
garis y = mx + n, sehingga diperoleh
y = mx r
dari deskripsi di atas,
persamaan garis singgung pada lingkaran L x2 + y2
= r2 dengan gradien m dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
2) Untuk
Lingkaran dengan Pusat di A(a,b) dan Jari-Jari r
Persamaan
garis singgung pada lingkaran L (x-a)2 + (y-b)2 = r2
dengan gradien m dapat ditentukan dengan rumus :
c.
Persamaan
Garis Singgung Lingkaran yang Melalui Sebuah Titik di Luar Lingkaran.
Cara untuk menentukan persamaan-persamaan
garis singgung lingkaran pada gambar yaitu :
Pertama
:
Persamaan garis melalui
P(x1,y1), dimisalkan gradiennya m (nilai m ditentukan
kemudian). Persamaannya adalah y – y1 = m(x – x1) atau y
= mx – mx1 + y1
Kedua :
Substitusikan y = mx – mx1
+ y1 kepersamaan lingkaran, sehingga diperoleh persamaan
kuadrat gabungan. Kemudian nilai diskriminan D dari persamaan kuadrat gabungan
itu dihitung.
Ketiga
:
Karena garis menyinggung
lingkaran, maka nilai diskriminan D =0. Dari syarat D = 0 di peroleh
nilai-nilai m. substitusikan nilai-nilai m kepersamaan y = mx – mx1 + y1,
sehingga diperoleh persamaan-persamaan garis singgung yang diminta.
4.
HUBUNGAN DUA LINGKARAN
Misalkan lingkaran L1 dengan pusat P1
dan jari – jari r1 serta lingkaran L2 dengan pusat
P2 dan jari – jari r2 maka hubungan kedua lingkaran tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut
i.
L1sepusat
dengan L2
Syaratnya=
0
ii.
L1dan
L2 bersinggungan didalam
Syaratnya:
=
iii.
L2
di dalam L1
Syaratnya:
≤
iv.
L1 berpotongan denganL2
Syaratnya:
<
r1+ r2
v.
L1dan
L2 bersinggungan di luar
Syaratnya:
=
vi.
L1dan
L2 tidak berpotongan maupun bersinggungan
Syaratnya: >
r1+ r2
ó Aplikasi model
pembelajaran kumon
v
Langkah pertama yaitu guru menyajikan konsep dan siswa memperhatikan penyajian
tersebut.
v Kemudian siswa mengambil buku saku yang telah disediakan,
menyerahkan lembar kerja PR yang sudah dikerjakannya di rumah, dan mengambil
lembar kerja yang telah dipersiapkan guru untuk dikerjakan siswa pada hari
tersebut.
Lembar kerja siswa :
1. Tentukan
persamaan lingkaran yang berpusat O(0, 0) dan berjari-jari 4
2. Tentukan
panjang jari-jari dari persamaan lingkaran
3. Tentukan
tempat kedudukan titik P(x, y) yang memenuhi hubungan {P(x, y)⃓ PB = 2PA}, apabila
A(1, 0) dan B(4, 0).
4. Tentukan
persamaan lingkaran yang berdiameter (garis tengah) ruas garis AB untuk setiap
pasang titik A dan titik B berikut: A(1, -2) dan B(-1, 2).
5. Tanpa
menggambar bidang Cartesius, tentukan pposisi titik P(a, b) terhadap lingkaran
L berikut: P(2, 3) dan L
6. Tentukan
persamaan llingkaran berikut: Pusat A(5, -1), melalui titik P(-1, 7)
7. Tentukan
persamaan lingkaran yang diameternya adalah PQ, dengan P(3, -2) dan Q(5, 4).
8.
Tentukan pusat dan
jari-jari lingkaran berikut:
9.
Tentukan persamaan
garis singgung lingkaran L x2 + y2 = 10 yang
melalui titik (-3,1)
10.
Tentukan persamaan
garis singgung lingkaran L (x - 3)2 + (y + 1)2 = 25 yang melalui titik
(7,2)
v Siswa duduk dan mulai mengerjakan lembar kerjanya. Karena pelajaran
diprogram sesuai dengan kemampuan masing-masing, biasanya siswa dapat
mengerjakan lembar kerja tersebut dengan lancar
Jawaban :
1. Persamaan
lingkaran yang berpusat O(0, 0) dengan jari-jari r adalah maka:
Jadi persamaan lingkarannya adalah
2. Diketahui
persamaan lingkaran berpusat dititik O(0, 0) dengan = 36 maka r = 6
Jadi jari-jarinya adalah 6.
3. PB
= 2PA
PB2 = 2PA2
(4 – 2)2 + (0 – y)2
= 4[(1 – x)2 + (1 – y)2]
16 – 18x + x2 + y2
= 4[1 – 2x + x2 + y2]
16 – 18x + x2 + y2
= 4 – 8x + 4x2 + 4y2
3x2 +3y2 = 16 – 4
3x2 +3y2
= 12
atau
Jadi tempat kedudukan titik P(x, y)
tersebut adlah lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan berjari-jari 2.
4. Pusat
lingkaran = )
=()
r =
r =
r =
r = . 2 =
persamaan lingkaran berpusat di O(0, 0)
dan berjari-jari r = ditentukan oleh
Jadi persamaan lingkaran yang berdiameter
AB dengan A(1, -2) dan B(-1, 2) adalah L .
5. P(2,
3) dan L
22 + 32 = 13 8
Jadi titik P(2, 3) terletak diluar
lingkaran L
6. Pusat
A(5, -1), melalui titik P(-1, 7)
Persamaan lingkaran:
= 36 + 64
Jadi persamaan lingkarannya adalah = 100
7. Penyelesaian:
Misalkan M pusat lingkaran dan titik
tengah garis PQ.
Koordinat M( (3+5), (-2+4)) = M(4, 1)
Jari-jari = r = MP = MQ, sehingga
diperoleh :
r =
r =
r =
Jadi persamaan lingkaran yang berdiameter
adalah PQ, dengan P(3, -2) dan Q(5, 4) adalah persamaan lingkaran dengan pusat
M(4, 1) dan berjari-jari r = yaitu
= 10
8.
Persamaan
lingkaran , dengan A = -4, B = 10
dan C = 4, maka diproleh:
Pusat lingkarannya
adalah ( = ( = (2, 5)
Dan jari-jarinya:
r =
r =
r = .
r = .10 = 5
jadi lingkaran berpusat dititik (2, -5)
dan berjari-jari r = 5
9.
Titik (-3, 1)
x1 = -3 dan y1
= 1 terletak pada L x2 + y2 = 10
Persamaan garis singgung
:
x1x + y1y
= r2
(-3)x + (1)y = 10
-3x + y = 10
Jadi, persamaan garis
singgung lingkaran L x2 + y2 = r2
yang melalui titik (-3 , 1) adalah -3x +
y = 10
10.
Titik (7, 2)
x1 = 7 dan y1
= 2, terletak pada L (x-3)2 + (y +1)2 = 25
persamaan garis
singgungny adalah
(7 -3) (x – 3) + (2 +1)
(y +1) =25
4x -12 +3y +3 = 25
4x +3y -34 = 0
Jadi, persamaan garis
singgung lingkaran L (x - 3)2 +
(y + 1)2 = 25 yang melalui
titik (7,2) adalah 4x +3y -34 = 0
v
Setelah selesai
mengerjakan, lembar kerja diserahkan kepada guru untuk diperiksa dan diberi
nilai. Sementara lembar kerjanya dinilai, siswa berlatih dengan alat bantu
belajar
v Setelah lembar kerja selesai diperiksa dan diberi nilai, guru
mencatat hasil belajar hari itu tentang lingkaran pada “Daftar Nilai”. Hasil
ini nantinya akan dianalisa untuk penyusunan program belajar berikutnya.
v Bila ada bagian yang masih salah, siswa diminta untuk membetulkan
bagian tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100. Tujuannya,
agar siswa menguasai pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
v Jika siswa sampai mengulang 5
kali, maka guru melakukan pendekatan kepada siswa dan menanyakan tentang
kesulitan-kesulitan yang dihadapi (sharing).
v Setelah selesai, siswa mengikuti latihan secara lisan. Sebelum
pulang, guru memberikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa hari itu dan
memberitahu materi yang akan dikerjakan siswa pada hari berikutnya.
Pembimbing Kumon
mendukung setiap siswa dalam mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Alur
belajar dalam metode ini melibatkan pembimbing dari awal pembelajaran untuk
terus mengawasi masing-masing peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ogiono.2011.komik kumon matematika. Jakarta : elex
media komputindo.
Rusman.
2011. Model-Model Pembelajaran:
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press
Sukino. 2006. Matematika
Jilid 2A untuk Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Trianto.
2011. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif:Konsep, landasan, dan impleentasinya pada kurikulum tingkat
satuan pendidikan(ktsp). Jakarta:Kencana.
Wirodikormo Sartono. 2001. Matematika SMA 2 IPA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga.
Yohanes, S.
2008. MahirMatematika SMA. Jakarta:
Kendi Mas Media
Mulyati Yanti dan Ai Tatiarsih. 2006. Matematika Jilid 2 Program Studi IPA SMA
kelas XI. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.
.
penulis blog ini siapa ya ... trimakash sgt bermanfaat
BalasHapusterimakasih informasinya sangat bermanfaat
BalasHapus