BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, manusia dituntut agar semakin dinamis dan peka terhadap perkembangan tersebut. Untuk meningkatkan kepekaan dan kedinamisannya, manusia mulai berpikir dan mencoba untuk membuat suatu terobosan diberbagai bidang. Sehingga pada akhirnya manusia tidak menjadi korban perubahan Zaman, tetapi mampu mengendalikan perubahan tersebut untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Dan semua itu hanya dapat dilakukan jika mempunyai bekal pendidikan dan pengetahuan.
Salah satu terobosan tersebut adalah dibidang pendidikan. Agar kedepannya proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia, maka mulai muncul dan berkembang berbagai metode pembelajaran yang dikatakan dapat mempercepat penerimaan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. .Metode-metode tersebut salah satunya antara lain metode demonstrasi. Di sini kita akan membahas tentang metode pembelajaran demonstrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Penjelasan Teori Model Pembelajaran Demonstrasi
Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar. Demonstrasi dilakukan bagi materi yang memerlukan peragaan atau percobaan. Dalam demonstrasi terutama dalam rangka pengembangan sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati-hati dan ia memerlukan kecakapan untuk mengarahkan motivasi dan cara berfikir siswa.
Metode demonstrasi ini merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan (Sanjaya, 2006: 52).
Menurut Muhibbin Syah (1995: 208), metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.
Sedangkan menurut Martnis Yamin(2003:65), penggunaan demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya. Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru untuk kemudian siswa diberi kesepakatan untuk melakukan latihan/keterampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah metode yang digunakan oleh seorang guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau murid sekalipun untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan atau suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh siswa.
Penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas. Dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat seperti bagian tubuh manusia, atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapat menyaksikan kerjanya suatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonstrasi tersebut, maka ia dapat mengerti juga cara menggunakan suatu alat itu seperti menggunakan gunting untuk memotong kain. Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara penggunaan suatu alat, atau perkakas, atau suatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui kebenaran dari sesuatu teori di dalam praktek. Misalnya cara memasak roti yang terbaik.(Roestiyah NK, 1991:83)
Adapun metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara guru atau murid melakukan sesuatu pengetahuan praktis atau percobaan serta mengamati proses dan hasil percobaan itu.
Dengan demikian demonstrasi untuk mengetahui bagaimana prosesnya, terdiri dari unsur apa, bagaimana hal itu dilakukan. Sedangkan eksperimen tentang bagaimana hal itu sesungguhnya dilakukan secara cermat dan ilmiah.
Kedua metode ini seringkali dirangkaikan dalam mengajar terutama apabila guru ingin memperjelas bahan pelajaran yang diberikannya secara lebih pasti melalui pengamatan, pengumpulan data, percobaan, analisa, dan sebagainya terhadap para murid.
Perlunya Menggunakan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi tepat digunakan :
Apabila ingin menjelaskan tentang proses mengatur sasuatu. Misalnya bagaimana mengatur barisan agar tertib dan disiplin atau tata-ruang belajar belajar yang menyenangkan, bergairah dan pikiran dapat terkonsentrasi.
Apabila ingin menjelaskan tentang bagaimana membuat sesuatu. Misalnya tentang proses membuat foto, kolam ikan, bangunan rumah murah dan sebagainya. Dengan memperhatikan proses pembuatannya akan lebih berarti dari pada keterangan hanya dengan lisan semata.
Apabila ingin menjelaskan tentang proses bekerja sesuatu. Misalnya tentang bekerjanya mesin sepeda motor, guru memperlihatkan tentang hubungan orderdil satu dengan lainnya serta bekerja mekanisme onderdil-onderdil itu. Kemudian alat sebenarnya diperlihatkan kepada murid dan para murid diberi kesempatan mengamat-amati onderdil itu. Bilamana mungkin, para murid diberi kesempatan pula secara praktek melakukan bongkar pasang mobil tersebut .
Apabila ingin menjelaskan tentang bagaimana mengerjakan atau menggunakan sesuatu. Misalnya latihan kemiliteran dalam menggunakan senjata. Para murid berkumpul menyaksikan instruktur mendemonstrasikan cara-cara bongkar-pasang senjata dan menembak serta langah-langkah pengamanannya.
Apabila ingin menjelaskan tentang terdiri dari apa saja sesuatu itu. Misalnya dalam hal masak-memasak, atau menganalisa obat-obat dan sebagainya.
Apabila ingin menjelaskan tentang cara bagaimana yang lebih baik melakukan sesuatu. Misalnya tentang bagaimana cara menggambar sebuah rencana gedung sekolah lebih baik menghadap ke Timur atau ke Barat, atau tentang menanam cengkeh yang baik dengan mempergunakan dua cara perawatan, dan sebagainya.
Apabila ingin membuktikan tentang kebenaran sesuatu. Misalnya tentang udara yang menurut Ilmu Alam kurang lebih 256 zat asam. Untuk membuktikan teori ini, guru mengambil lilin, gelas dan piring yang berisi air berwarna. Lilin kemudian dinyalakan, diletakkan di tengah-tengah piring dan selanjutnya ditutupi dengan gelas. Ternyata lilin padam dan air naik ke dalam gelas setinggi kurang lebih setengah gelas. Dengan cara inilah guru mendemostrasikan suatu pembuktian dengan kebenaran suatu prinsip sehingga dengan demikian akan mempertingi minat dan perhatian murid. (Imansjah Alipandie,1984:87)
Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi
Tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk membimbing dan mengarahkan siswa agar menggunakan suatu indra terpadu sebagai hasil pengamatan. Penerapan tujuan demonstrasi lebih banyak digunakan untuk memperjelas cara pengerjaan suatu proses kerja suatu sistem.
Fungsi metode demonstrasi antara lain:
Memberikan gambaran yang jelas dan pengertian yang konkrit tentang suatu proses keterampilan dalam mempelajari suatu konsep.
Menunjukkan dengan jelas langkah kerja suatu proses/sistem.
Memberikan kesempatan kepada siswa sekaligus melatih siswa melakukan proses pengamatan dengan cermat.
Melatih siswa untuk mencoba mencari jawaban atas pertanyaan guru.
Membentu meningkatkan daya pikir dalam meningatkan kemampuan mengingat dan berfikir.(dalam http.//lintasberita.com).
Prinsip Model Pembelajaran Demonstrasi
Sesuai tujuan dan fungsinya, prinsip dassar metode demonstrasi adalah Menciptakan suasana/hubungan baik dengan siswa ehingga ada keinginan dan kemauan dari siswa untuk menyaksikan apa yang didemonstrasikan.
Mengusahakan agar demonstrasi dapat memperjelas sesuatu yang sebelumnya belum dipahami siswa.
Adapun aspek penting dalam menggunakan metode demonstrasi adalah:
Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabiala alat yang didemonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa, contohnya alat yang didemonstrasikan terlalu kecil dan penjelasannya tidak jelas.
Demonstrasi menjadi kurang efektif apabila tidak diikuti oleh aktivitas siswa yang akan menjadi pengalaman berharga untuk siswa
Tidak semua hal dapat didemonstrasikan.
Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis.
Kelemahan Model Pembelajaran Demonstrasi
Penggunaan demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan dengan metode demonstrasi adalah:
1. siswa lebih berpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan.
2. kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh konkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya.
3. memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat berpartisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta mengembangkan kecakapannya.
4. karena gerakan-gerakan dan proses dipertujuukaaan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak
5. beberapa persoalan-persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas melalui metode pembelajaran demonstrasi.
Walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik ini adalah:
Bila alatnya terlalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu juga menjelaskan proses berlangsungnya demonstrasi dengan bahasa dan suara yang bisa ditangkap oleh siswa.
Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau dijalankan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak memuaskan.
Dalam demonstrasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu.
Agar demonstrasi mendapat hal yang bail diperlukan ketelitian dan kesabaran yang kadang hal ini diabaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.
Kadang proses yang didemonstrasikan di dalam kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam ituasi nyata atau sebenarnya
Tidak semua hal dapat didemonstrasikan
Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu guru perlu menyertai dengan teknik yang lain, atau dengan mengkombinasi dengan yang lain sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu. (Roestiyah,1991:84).
Adapun berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan metode pembelajaran demonstrasi antara lain:
Menentukan hasil yang ingin dicapai dalam setiap pertemuan
Sedemikian rupa mengarahkan demonstrasi kepada siswa sehingga siswa memperoleh pengertian dan gambaran yang benar, pembentukan sikap dan kecakapan yang praktis
Pilih dan kumpulkan alat-alat yang akan didemonstrasikan
Usahakan agar seluruh siswa dapat mengikuti pelaksanaan demonstrasi sehingga sluruh siswa dapat menikuti pelaksanaan demonstrasi sehingga seluruh siswa mendapatkan pengertian dan hasil belajar yang sama
Berikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang landasan teori dari hal-hal yang berifat praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari
Menetapkan garis-garis besar langkah demonstrasi yang akan dlaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi dimulai, guru telah mengadakan uji coba terlebih dahulu.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Demonstrasi
Menurut Hasibuan(2008:31), sebelum melaksanakan teknik demonstrasi, agar bisa berlangsung efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Rumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
Pertimbangkan dengan sungguh-sunngguh, apakah metode itu wajar digunakan, dan apakah itu merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan apakah sudah dicoba terlebih dahulu, supaya diadakan demonstrasi tidak gagal.
Apakah jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas?
Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sedah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya,
Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
Selama demonstrasi berlangsung, tanyalah kepada diri sendiri apakah:
Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa?
Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas?
Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya?
Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Perlu diaadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi
Adapun langkah-langkah melaksanakan demonstrasi adalah sebagai berikut.
Tahap persiapan
Tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya:
Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir
Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan
Lakukan uji coba demonstrasi
Tahap pelaksanaan
Langkah pembukaan demonstrasi
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
atur lah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa yang dapat memperhatikan dengan jelas apap yang didemonstrasikan
kemukakan apa tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oles siswa. Misalnya siswa ditugaskan untuk mencatathal-hal yang dianggappenting dari pelaksanaan demonstri
Langkah pelaksanaan demonstrasi
Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandungteka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi
Ciptakan situasi yang menyenangkan
Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa
Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lajut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu
Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran diakhiri dengan memberi tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya denan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini untuk meyakinkan apakah siwa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untukperbaikan selanjutnya.
Aplikasi Pada Pembelajaran Matematika Sekolah
Salah satu materi pelajaran kelas IX yang cocok disampaikan melalui model demonstrasi antara lain:
• Kelas IX
Bangun Ruang sisi lengkung, yang terdiri dari:
Tabung
Kerucut
Bola
Materi ini cocok digunakan model demonstrasi karena berusaha menjelskan unsur-unsur tabung, kerucut dan bola yang akan lebih mudah dipahami dan diingat siswa secara langsung.
Model demonstrasi akan memudahkan siswa mengerti dan memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan serta menentukan ukurannya.
Model demonstrasi akan memudahkan siswa mengerti cara kerja membuat benda tersebut.
Memberikan gambaran yang jelas dan pengertian yang konkrit tentang suatu proses keterampilan dalam mempelajari suatu konsep terutama yang berhubungan dengan kerucut, tabung dan bola.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran berjenis pengalaman langsung, artinya siswa mengalaminya, mempraktekkan, berbuat sendiri, mengolah, dan merenungkan langsung apa yang dikerjakannya. Demonstrasi dilakukan bagi materi yang memerlukan peragaan atau percobaan. Metode demonstrasi ini merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:
Bagaimana cara membuatnya?
Terdiri dari bahan apa?
Bagaimana cara mengaturnya?
Bagaimana proses bekerjanya?
Bagaimana proses mengerjakannya?
SARAN
Kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu guru perlu menyerta dengan teknik yang lain, atau dengan mengkombinasi dengan yang lain sehingga mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.
Perhatikan apakah materi yang akan dipelajari siswa memerlukan metode dengan metode demonstrasi atau metode lain, karena tidak semua hal dapat didemonstrasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
NK, Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar.1991. Jakarta: Rineka cipta
Alipandie, Imansjah. Diktatik Metodik. 1984. Surabaya : Usaha Nasional
Hasibuan, J.J. Proses Belajar Mengajar. 2008. Bandung: Remaja Rosdakarya
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0905099_chapter2.pdf
http.//lintasberita.com
Terima Kasih telah membantu saya dalam memahami tentang Model Pembelajaran Demonstration. <3
BalasHapusKunjungi blog saya: bjaseda-kita.blogspot.com
Terimakasih atas tambahan ilmu dan pengalaman nya, banyak bermanfaat buat saya. Semoga berkah,
BalasHapus