Sabtu, 14 Februari 2015

Model Pembeajaran Talking Stick



Bab I
Pendahuluan


A. Latar Belakang

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai.

Senin, 02 Februari 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA SUB KONSEP BANGUN RUANG (KUBUS)



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar belakang
Immanuel Kant menganggap bahwa matematika merupakan pengetahuan yang bersifat sintetik apriori, yang mana eksistensiya bergantung dari pancaindera serta nilai salah dan atau benarnya dapat ditentukan tanpa mempelajari dunia empiris Jujun Suriasumantri. 2003 : 206) . Oleh karena sifatnya yang abstrak pengetahuan ini sering dianggap sulit oleh mayoritas siswa serta strategi, atau pendekatan para guru, instruktur, dalam mentransformasikan pengetahuannya tentang matematika sering dijadikan barometer ketidakberhasilan siswa dalam memenuhi standar ketuntasan belajarnya.  Begitu juga dengan penilaian yang akan dilakukan untuk menentukan keberhasilan sebuah teknik pembelajaran. Pada dasarnya penilaian yang dilakukan pun tidak dapat dilepaskan dari penilaian faktor di atas.

Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa.