Sabtu, 04 Juni 2016

MODEL PEMBELAJARAN SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

BAB I
PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan nasional pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan pembelajaran nasional dituangkan dalam kurikulum pendidikan nasional yang berbunyi : “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. “Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 (dalam Arifin 2007 : 98)”.

Dewasa ini yang menjadi pembicaraan hangat dalam masalah mutu pendidikan adalah prestasi belajar murid dalam suatu bidang ilmu tertentu. Menyadari hal tersebut, maka pemerintah bersama para ahli pendidikan berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan. Upaya pembahasan pendidikan telah banyak dilakukan oleh pemerintah, di antaranya metode pembelajaran untuk bidang studi tertentu misalnya IPA, Matematika, bahasa Indonesia, dan lain-lain.
Dewasa ini, sudah banyak sekali model-model pembelajaran yang dapat dipakai  dalam proses belajar mengajar yang bertujuan selain membantu proses belajar siswa dengan kemasan yang lebih modern sehingga siswa dapat memahaminya dengan cepat dan tepat juga memudahkan guru dalam penyampaian materi. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dianggap efekfif dan efisien dalam pemahaman adalah model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Model ini dirancang oleh Robinson pada tahun 1961 yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca untuk meningkatkan daya ingat pemahaman murid terhadap isi bacaan (dalam Burn, 1996:429)
Membaca merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memahami isi bacaan melalui kegiatan pengenalan kata demi kata atau kalimat demi kalimat. Membaca menurut Antony (dalam Miller, 1993 ; 283) bukan hanya sekedar melafalkan huruf demi huruf atau kata demi kata dalam wacana, melainkan suatu proses penyusunan makna melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan pembaca yang dikuasainya dengan informasi yang ada dalam bahasa tulis dan konteks situasi membaca. Dankin (1989:7) membaca merupakan kegiatan menelaah kata-kata pengarah dan memahami isinya sesuai konteks yang ada.
Tingkat kecepatan (efesiensi) dan ketepatan ( efektivitas) membaca teks bacaan siswa Sekolah Dasar yang ideal menurut Nurhadi (1989 : 29) adalah 200 kata permenit. Efesiensi dan efektifitas yang ideal tersebut bisa saja dicapai secara bertahap, bila siswa Sekolah Dasar sungguh berlatih dengan 4 jenis keterampilan membaca tersebut dibimbing oleh segenap guru secara maksimal.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Model Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

SQ3R adalah singkatan dari Survey, Question, Read, Recall, Review. Tahap pelaksanaannya adalah (1) Survey (menyurvey), tahap mengetahui identitas buku (2) Question (bertanya dalam hati) tahap membuat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat produktif, (3) Read (membaca) tahap membaca secara teliti, (4) Recall (mengendapkan dan mengingat kembali), tahap seseorang mengendapkan apa yang telah dipahami, (5) Review (melihat ulang secara selintas), tahap ini dilakukan dengan membaca keseluruhan isi buku secara sepintas. Di samping itu, tahap ini juga dapat dijadikan sarana untuk menemukan hubungan antar bagian dalam buku sehingga informasi yang diperoleh utuh. (Direktorat PLP, 2008).
    Pembelajaran ini adalah strategi membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara seksama, cermat, dengan sintak: Survei dengan mencermati taks bacaan dan memcatat-menandai kata kunci, question dengan membuat pertanyaan (mengapa, bagaimana, dari mana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar), read dengan membaca teks dan cari jawabannya, recite dengan mempertimbangkan jawaban yang diberikan (catat-bahasa bersama), dan review dengan cara meninjau ulang menyeluruh. (Suyatno, 2009: 67)
Menurut Burns, (1996) model SQ3R di atas pada tahap awal lebih efektif dilakukan secara kelompok kecil supaya murid dapat menyusun pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan tepat dan cepat. Melalui kerja kelompok, murid saling bekerja sama dan saling membantu sehingga tidak terasa sulit menyusun dan menjawab pertanyaan dengan tepat. Dengan demikian, tahap kegiatan seperti meringkas bacaan, menceritakan kembali, memberi pertanyaan alternative dan apresiatif.
Untuk mengetahui bahwa membaca bukan hanya sekedar menggunakan kata demi kata tetapi juga dapat memahami isi bacaan tersebut, seorang guru dapat menerapkan salah satu model pembelajaran membaca pemahaman.
    (Sudarman, Paryati,  2004 :96) Metode SQ3R (S = Survey, Q = Question, Read = R1, Recite = R2, Review = R3) dikenal juga dengan dengan istilah membaca teliti. Teknik ini sangat diperlukan dalam mempelajari buku-buku kuliah (text book), metode membaca telaah. Metode ini pertama kali dikemukakan oleh Francis P Robinson. Untuk latihan membaca jenis ini, ikuti langkah– langkah berikut:
a.    Menentukan jenis buku, dan survei langsung daftar isinya yang ingin anda pelajari (S = Survey)
b.    Mengajukan pertanyaan yang dapat membimbing kita dalam kegiatan membaca (Q = Question)
c.    Membaca isi buku (Read = R1)
d.    Manceritakan isi bacaan denga kata-kata anda sendiri (Recite = R2)
e.    Meninjau kembali isi bahan tersebut, apakah yang anda ceritakan dengan kata-kata anda sendiri itu sudah sesuai dengan isi yang sebenarnya (Review = R3). (Karlin, 1980:404; Weaver, 1980:288 -9; Tarigan, 1982:62-64; Taylor, 1975:123-5; 17-22).
    Berikut akan membahas bagaimana proses membaca sebuah buku berstruktur secara cerdas. Bayangkan Anda akan membaca sebuah buku dengan topik pengembangan diri sebanyak 300 halaman.
    Apakah Anda akan langsung melakukan pembacaan secara keseluruhan?
Jawabannya tidak. Mungkin Anda bisa langsung membaca buku tersebut dari halaman pertama sampai terakhir, tapi kalau dilakukan tanpa persiapan, besar kemungkinan pemahaman akan bahan bacaan tidak akan baik.
    Banyak ahli di bidang pendidikan dan baca cepat mengajarkan metode membaca yang meliputi tahapan berikut:
•    Survey
•    Question
•    Read
•    Recite
•    Review
    Teknik ini dikenal dengan nama SQ3R. Ada pula teknik yang mirip dengan nama sedikit berbeda seperti PQRST (Preview – Question – Read – Summarize – Test) atau dalam buku The Evelyn Wood Seven-Day Speed Reading and Learning Program, Stanley D Frank menjelaskan teknik yang disebut Pembacaan Berlapis (Layered Reading) dengan tahapan: Overview – Preview – Reading – Postview – Review).
Inti dari kesemua cara tersebut kurang lebih sama yakni:
1.    Adanya proses persiapan sebelum pembacaan secara penuh dilakukan
2.    Adanya proses pengulangan atau review untuk memastikan pemahaman akan bahan bacaan
    Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran hendaknya senantiasa terus ditingkatkan. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak dapat terpisahkan dengan metode yang digunakan.
    Dalam menggunakan suatu metode pembelajaran, tidak ada suatu metode pembelajaran yang lebih baik dari metode pembelajaran yang lain. Masing-masing metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diperlukan suatu alternatif model pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, yaitu dengan metode belajar SQ3R dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Metode belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review). Menurut Thabrany (1994) “metode SQ3R merupakan metode belajar yang mempunyai tujuan agar kegiatan membaca dapat dilaksanakan sesingkat mungkin tetapi dengan daya serap yang tinggi”. Langkah-langkah metode belajar SQ3R meliputi:
1.    Survey
Adalah proses cepat sebelum membaca secara terinci isi sebuah buku, yaitu kegiatan mencari ide pokok atau membaca ringkasan dan kesimpulan
2.    Question atau pertanyaan
Adalah proses menyusun pertanyaan sendiri atau pertanyaan yang diberikan oleh guru yang jelas dan relevan dengan pokok kajia
3.    Read atau membaca
Adalah proses membaca seluruh pokok kajian untuk mencari jawaban dari pertanyaanyang telah dibuat
4.     Recite
Adalah kegiatan memahami isi bacaan dan memahami setiap jawaban yang telah ditemukan
5.    Review
Adalah kegiatan meninjau ulang jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat tanpa membuka catatan.
Metode belajar SQ3R diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

B.    Prinsip Model Pembelajaran SQ3R

    Agar setiap aktivitas membaca yang dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien, kiranya diperlukan teknik tertentu. Dalam hal ini, Francis P. Robinson dari Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah teknik membaca yang dikenal dengan sebutan SQ3R. Teknik ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar.
    SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari : (1) Survey; (2) Question; (3) Read; (4) Recite; dan (5) Review . Dengan merujuk pada pemikiran Muhibbin Syah (2003), di bawah ini akan diuraikan secara singkat langkah-langkah teknik membaca ini.


1. Survey
    Pada langkah yang pertama ini dilakukan penelaahan sepintas kilas terhadap seluruh struktur teks. Tujuannya adalah untuk mengetahui panjangnya teks, judul bagian (heading), judul subbagian (sub-heading), istilah, kata kunci, kalimat kunci, dan hal-hal lainnya yang dianggap penting dalam tulisan itu, sehingga diperoleh gambaran yang bersifat umum dari isi yang terkandung dalam buku atau teks. Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo (berwarna kuning, hijau dan sebagainya) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada langkah kedua.
2. Question
    Langkah kedua adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan revelan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya.
3. Read
    Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua.
4. Recite
    Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik.
5. Review
    Pada langkah terakhir dilakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.
Meski terkesan sangat mekanistik, tetapi membaca dengan menggunakan SQ3R ini dianggap lebih memuaskan, karena dengan teknik ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu buku atau teks Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik ini tampaknya sudah menggambarkan prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.
    Untuk menempuh kelima prosedur di atas pada awalnya mungkin akan dirasakan berbelit-belit, tetapi dengan membiasakan secara terus-menerus lama kelamaan akan menjadi hal yang biasa. Bagi Anda yang belum terbiasa, selamat mencoba dan mudah-mudahan sukses !


C.    Kelemahan dan kelebihan Model Pembelajaran SQ3R

    Manfaat secara umum metode ini adalah membantu Anda untuk mengambil sikap, bahwa buku yang akan Anda baca tersebut sesuai keperluan/kebutuhan atau tidak. Metode ini bertujuan untuk membekali Anda dengan suatu pendekatan sistematis terhadap jenis-jenis membaca. Tujuan tersebut mencerminkan bekal untuk keperluan peningkatan cara belajar sistematis, efektif,dan efisien. Selain itu siswa lebih sering membaca refrensi materi, lebih kritis, dan lebih memahami materi.
     Kelemahan dari model pembelajaran SQ3R  diantaranya
•    Tidak semua materi mudah didapatkan refrensinya
•    Tidak semua siswa mempunyai mata yang sehat untuk membaca terlalu banyak

D.    Langkah-langkah Model Pembelajaran SQ3R

    Untuk kemudahan, kita akan menggunakan pendekatan SQ3R, dan langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Survey
    Yakni proses persiapan membaca dengan cara melihat secara sekilas isi buku mulai dari judul utama, sub judul, cover buku bagian belakang yang menjelaskan secara ringkas topik yang dibahas, kata pengantar dari penulis, maupun daftar isi.
    Proses selanjutnya dari tahapan Survey adalah dengan membuka secara cepat halaman demi halaman dan memperhatikan bagian judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus yang bercetak tebal atau miring, tabel, gambar sambil mencoba mendapatkan ide besar dari buku tersebut.
Survey yang sukses akan menghasilkan gambaran umum tentang isi buku sekaligus menciptakan minat yang kuat untuk memahaminya. Ini merupakan modal penting untuk membantu proses membaca cepat isi buku secara keseluruhan disamping memastikan tingkat pemahaman yang tinggi akan isi buku.
2. Question
    Tahap ini dilakukan bersamaan dengan proses survey terutama ketika Anda mempelajari daftar isi serta mulai membaca sekilas halaman demi halaman secara cepat.
Sambil Anda membaca judul bab, sub judul bab, kata-kata khusus bercetak tebal atau miring, tabel dan gambar maka pada saat yang sama Anda melakukan proses bertanya kepada diri sendiri. Di sini Anda melakukan proses aktif dengan melakukan analisa, sintesa maupun argumentasi terhadap pokok pikiran yang disampaikan penulis buku. Anda bisa menciptakan berbagai pertanyaan seperti:
•    Menurut saya bab ini harusnya menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu “Pengembangan Pribadi”
•    Menurut saya pengembangan pribadi tidak hanya bersifat skill semata, melainkan pula pengembangan spiritual. Akan tetapi penulis buku ini sepertinya lebih fokus pada pengembangan pribadi yang bersifat skill.
•    Saya percaya bahwa pengembangan pribadi akan membantu orang untuk sukses. Namun saya juga meyakini ada faktor-faktor lain yang menyertainya, termasuk Tangan Tuhan di dalamnya.
•    Dan seterusnya
    Perhatikan dari pertanyaan-pertanyaan di atas, seorang pembaca telah melakukan proses dialog aktif bahkan sebelum pembacaan secara penuh dilakukan. Dengan demikian, secara mental pembaca tersebut sudah siap untuk terjun ke dalam isi bacaan termasuk untuk menguji pembahasan yang diajukan penulis buku dengan apa-apa yang telah dipelajari dan dipahami sebelumnya oleh pembaca tersebut.
    Proses inilah yang nantinya akan membantu terjadinya membaca secara aktif. Lewat cara ini, pembaca tidak sekedar “menurut” dengan apa yang disampaikan penulis melainkan turut melakukan analisa, sintesa maupun argumentasi terhadap isi buku.
3. Read
    Setelah dua tahap di atas dilakukan, maka mulailah proses membaca secara keseluruhan dilakukan. Dengan adanya persiapan sebelum membaca, maka proses baca keseluruhan isi dapat dilakukan dengan kecepatan tinggi. Hal ini dibantu karena pembaca tersebut telah mengenali ide pokok yang disampaikan penulis, memahami strukturnya, maupun terminologi yang banyak dipakai.
Proses pembacaan keseluruhan ini dapat dilakukan dengan break di tiap akhir bab untuk kemudian melakukan review atau dengan cara menyelesaikan dulu secara total.
4. Recite
    Proses resitasi atau melakukan refleksi atas bahan bacaan dapat Anda lakukan segera setelah mengakhiri satu bab. Langkah ini dilakukan untuk menguji pemahaman atas apa yang telah dibaca. Proses ini dilakukan dengan menceritakan ulang pokok pikiran yang dibahas dalam buku tersebut dengan gaya bahasa Anda sendiri.
    Jika hal tersebut dapat dilakukan menunjukkan bahwa Anda memahami isi buku tersebut. Namun jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka pemahaman Anda sebenarnya masih diragukan.
    Proses resitasi ini sangat bermanfaat terutama ketika membaca buku-buku teks perkuliahan yang wajib dikuasai. Proses ini tidak berusaha menghafal apa-apa yang Anda baca melainkan berusaha memahami dengan bahasa sendiri apa-apa yang telah dibaca.
5. Review
    Ketika kita menyerap informasi, maka apa-apa yang dibaca akan masuk ke dalam memori jangka pendek. Proses review dilakukan setelah proses membaca selesai agar apa-apa yang dibaca tidak hanya masuk dalam memori jangka pendek melainkan masuk ke memori jangka panjang. Dengan demikian, kapanpun Anda perlu mengingat kembali materi bacaan tersebut, tinggal melakukan proses pemanggilan dari memori jangka panjang.
Proses review awal dilakukan segera setelah mengakhiri bahan bacaan. Hal ini dilakukan mirip dengan proses “Survey” di mana Anda membolak-balik halaman secara cepat sambil melakukan review singkat untuk memastikan apa-apa yang dibaca telah terpahami.
    Proses review ini cukup menghabiskan waktu 5 menit saja dan akan bermanfaat sekali dalam jangka panjang terutama terkait pemahaman dan ingatan akan bahan bacaan.
Jika Anda mengabaikan proses review ini, mungkin Anda masih dapat mengingat dengan baik isi bahan bacaan. Akan tetapi, dalam 24 jam pemahaman tersebut akan turun cukup banyak dan terjadi penurunan drastis setelah seminggu.
Buat Anda yang masih berkuliah atau menjalani pendidikan, proses review yang sama perlu dilakukan segera setelah Anda menjalani proses perkuliahan untuk satu topik. Dengan demikian Anda akan menghemat waktu dalam menguasainya dibandingkan dengan berusaha membaca kembali setelah 1 bulan atau menjelang ujian.
    Setelah proses review pertama dilakukan, proses review berikutnya dapat dilakukan setelah seminggu dan sebulan. Dengan cara ini, apa-apa yang Anda baca akan masuk ke memori jangka panjang dan akan terus diingat dan dipahami bertahun-tahun.

E.    Aplikasi Model Pembelajaran SQ3R

    Teknik atau metode SQ3R ini merupakn gabungan dari beberapa teknik pengajaran membaca yang sudah kita pelajari. Sesuai dengan jumlah butir yang ada pada SQ3R itu maka langkah pelaksanaan metode ini pun terbagi atas lima tahap. Kelima tahap tersebut tersirat dalam contoh praktek berikut ini.
Guru mengusahakan siswanya untuk menelaah suatu buku, misalnya buku ...... dalam menelaah buku ini siswa melaksanakan langkah-langkah survey, bertanya, baca, menceritakan kembali dan meninjau kembali isi bahan bacaan.
1)    Survey
Guru :    Survey, teliti atau periksalah keseluruhan isi buku .... terutama judul, sub judul (bila ada) setiap bab. Tentukan organisasi atau struktur bab tersebut. Bacalah pendahuluannya,  skema, grafik karena hal itu akan membantu dalam memahami isi buku.
Siswa : membaca sekilas bab, anak bab, pendahuluan.
2)    Susunan pertanyaan
Guru :    Bagus! Sekarang mari kita teruskan dengan langkah kedua. Susun beberapa pertanyaan mengenai isi buku. Kemudian baca buku itu dan cari jawaban pertanyaannya.
Siswa : Menyusun beberapa pertanyaan mengenai isi buku sebagai berikut,
3)    Baca
Guru :    Cukup bagus pertanyaan yang anak-anak susun. Tentu saja pertanyaan iu dapat ditambahi. Sekarang coba baca bab demi bab dan dari jawaban pertanyaan yang telah kalian susun.
Siswa : Membaca bab demi bab
Menyusun jawaban pertanyaan.
4)    Ceritakan kembali
Guru : Bagus, bagus!
Sekarang kita coba menceritakan kembali isi buku tersebut.
Giliran yang pertama diserahkan pada ....
Siswa : Maju kedepan kelas
 Menceritakan isi buku itu sebagai berikut.
 Buku karangan.....
5)    Kaji ulang
Guru : Bagus, bagus sekali Ani.
Sekarang mari kita kaji kembali apa yang telah diutarakan oleh Ani. Apakah masih ada yang perlu ditambahkan atau tidak.
Siswa :     Memeriksa kembali daftar isi, pendahuluan, bab dan anak bab, gambar atau skema.
Hasil pengkajian ulang siswa menyimpulkan sebagai berikut:
?    Secara umum uraian Ani sudah tepat.
?    Bila diperlukan uraian lebih mendetail maka contoh-contoh perlu ditambahkan.
?    Klasifikasi kalimat perlu diperinci lebih luas lagi.
Guru : Bagus, bagus.
Pokoknya anak-anak sudah berada pada jalur yang tepat. Bila latihan diperbanyak di rumah maka laju belajar siswa semakin cepat. (Tariga & Tarigan, 1986: 174-8)

Contoh Aplikasi
Salah satu metode pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman materi matematika adalah metode pembelajaran SQ3R. Tujuan penerapan SQ3R dalam sekolah pada pembahasan matematika adalah untuk mengetahui :
1) aktivitas siswa,
2) ketuntasan belajar siswa dalam menggunakan metode SQ3R,
3) respon siswa terhadap metode SQ3R.
Materi yang dibahas adalah pertidaksamaan kuadrat
sub pokok bahasan: pengertian selang dan penyelesaian pertidaksamaan linier, penyelesaian pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan garis bilangan, dan pertidaksamaan pecahan.
Metode yang digunakan: deskriptif, yaitu menguraikan proses kegiatan pembelajaran pada materi pertidaksamaan dengan menggunakan metode SQ3R mulai awal sampai akhir kegiatan.
Subyek dari penelitian: siswa kelas X-2 SMA
Keefektifan kegiatan pembelajaran ini ditinjau dari:
1) aktivitas siswa,
 2) tes hasil belajar,
 3) angket respon siswa terhadap metode pembelajaran menggunakan metode SQ3R.
Instrumen yang digunakan adalah
1) lembar pengamatan aktivitas siswa,
2) soal tes,
3) angket respon siswa.
(Wulandari, suci (2007) implementasi metode pembelajaran sq3r untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sma muhammadiyah 3 batu.)





BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Metode belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review). Menurut Thabrany (1994) “metode SQ3R merupakan metode belajar yang mempunyai tujuan agar kegiatan membaca dapat dilaksanakan sesingkat mungkin tetapi dengan daya serap yang tinggi”. Langkah-langkah metode belajar SQ3R meliputi:
1.    Survey
Adalah proses cepat sebelum membaca secara terinci isi sebuah buku, yaitu kegiatan mencari ide pokok atau membaca ringkasan dan kesimpulan
2.    Question atau pertanyaan
Adalah proses menyusun pertanyaan sendiri atau pertanyaan yang diberikan oleh guru yang jelas dan relevan dengan pokok kajia
3.    Read atau membaca
Adalah proses membaca seluruh pokok kajian untuk mencari jawaban dari pertanyaanyang telah dibuat
4.    Recite
Adalah kegiatan memahami isi bacaan dan memahami setiap jawaban yang telah ditemukan
5.    Review
Adalah kegiatan meninjau ulang jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat tanpa membuka catatan.

B.    Saran
•    Model pembelajaran SQ3R lebih tepatnya diterapkan pada mata pelajaran seperti Bahasa, Kewarganegaraan, dan berbagai pelajaran yang membutuhkan keterampilan membaca lainnya dalam pemahamannya. Menurut saya jika diterapkan dalam matematika, tidak banyak membantu.
•    Apabila diterapkan pada pembelajaran matematika sebaiknya penggunaan model harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Karena dalam pelajaran matematika tidak semuanya memerlukan teknik membaca seperti SQ3R, dalam matematika yang ditekankan adalah banyaknya latihan apabila ingin menguasai materi tertentu.


DAFTAR PUSTAKA


Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif Improve. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka, 2009
Sudarman, Paryati,  Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2004
Tarigan, Djago & Tarigan, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa, 1986
Eka Gunawan. 2009. Macam-macam Metode Pembelajaran. from
    http://nilaieka.blogspot.com/2009/04/macam-macam-metode-pembelajaran.html/03 Desember 2010/
Agus  Chandra. 2010. Ragam Metode Pembelajaran Interaktif. From
 http://agus.blogchandra.com/03 Desember 2010/
Nadhirin. 2008. Metode Pembelajaran Efektif . from
 http://nadhirin.blogspot.com/2008/08/metode-pembelajaran-efektif.html/ 03Desember 2010/
http://www.muhammadnoer.com/2009/07/membaca-cepat-metode-sq3r/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/06/24/teknik-membaca-sq3r/
http://media-grafika.com/model-model-pembelajaran
http://www.slideshare.net/TianSarwoyo/teknik-membaca-sq3r#btnNext
http://fitria507.blogspot.com/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-metode.html

0 komentar:

Posting Komentar