Senin, 07 November 2016

MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE



BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun kenyataan dilapangan masih banyak siswa masih mengalami banyak kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan siswa untuk menemukan penyelesaian atau pemecahan masalah dalam belajar matematika karena kurangnya kemampuan untuk menarik kesimpulan suatu pernyataan dan melihat hubungan implikasi, Siswa tidak dapat melihat hubungan antar ide-ide dan siswa sulit memberikan alasan logis mengapa sebuah jawaban dan atau strategi pemecahan masalah adalah benar dan masuk akal (kemampuan membuat argumentasi logis). Hal tersebut mengindikasikan bahwa penalaran siswa masih rendah dan perlu untuk ditingkatkan.
Berdasarkan hasil penemuan tersebut, maka diperlukan adanya suatu strategi pembelajaran khusus untuk membantu siswa agar lebih mudah dalam proses belajar dan dapat meningkatkan kemampuan penalarannya. Salah satu metode pembelajaran yang dicoba untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa adalah metode improve. Metode improve merupakan suatu metode inovatif dalam pembelajaran matematika yang didesain untuk membantu siswa dalam mengembangkan berbagai keterampilan matematikanya secara optimal serta meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
Metode improve merupakan salah satu metode yang memiliki tingkat kebermaknaan tinggi. Dalam metode ini, siswa diperkenalkan pada konsep baru, memberikan pertanyaan-pertanyaan metakognitif dan kemudian berlatih memecahkan masalah terkait materi. Kemudian guru mereview kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Siswa juga dapat menverifikasi dan mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari sehingga dapat memperkaya pengetahuan merka.


B.          Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan Metode improve?
2.   Apa saja karakteristik dalam metode improve?
3.   Apa saja langkah-langkah dalam metode improve ?
4.   Bagaimana penerapan metode Improve dalam proses pembelajaran matematika?
5.   Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam penerapan Metode Improve dalam proses pembelajaran ?

C.          Tujuan
1.   Untuk mengetahui pengertian dari metode improve.
2.   Untuk mengetahui karakteristik dalam metode improve.
3.   Untuk mengetahui langkah-langkah dalam metode improve.
4.   Memahami penerapan pembelajaran improve dalam pembelajaran matematika.
5.   Mengetahui kekurangan dan kelebihan metode improve.















BAB II
PEMBAHASAN

A.          Pengertian Model Pembelajaran Improve
Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal (Lia Amalia, 2006: 8). Merujuk pada hal ini perkembangan model pembelajaran terus mengalami perubahan dari model tradisional menuju model yang lebih modern. Model pembelajaran berfungsi untuk memberikan situasi pembelajaran yang tersusun rapi untuk memberikan suatu aktivitas kepada siswa guna mencapai tujuan pembelajaran.
IMPROVE singkatan dari Introducing the new concept, Metakognitive questioning, Practicing, Reviewing and reducing difficulty, Obtaining Mastery, Verification, and Enrichment. Singkatnya adalah sajian pertanyaan untuk mengantarkan konsep, siswa latihan dan bertanya, balikan-perbaikan-pengayaan-interaksi (Suyatno, 2009: 75).
Metode Improve pembelajaran yang didalamnya dapat mendorong siswa untuk mengenal sebuah konsep baru yang dihantarkan seorang guru tanpa harus mengabaikan konsep yang sudah diketahui siswa tentang matematika.
Pendekatan secara umum memiliki arti yang sangat kompleks. Dalam Wikibooks Indonesia (2007) dikatakan bahwa pendekatan adalah suatu upaya penyederhanaan masalah sampai batas-batas tertentu sehingga masih dapat ditoleransi untuk memudahkan penyelesaiannya. Upaya ini digunakan hampir dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan dimana suatu masalah baru umumnya diselesaikan dengn menggunakan modifikasi cara pemecahan yang diketahui bagi pemasalah lain.
Basis pendekatan yang telah diubah terhadap pengajaran dan pembelajaran adalah bahwa pemikir dunia pendidikan dalam perempat abad 20 terakhir memusatkan perhatiannya agar para siswa dapat belajar dengan berhasil dalam konteks pembelajaran yang baru.
Piaget menyatakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Bahkan, perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan, perkembanga kognitif itu sendiri merupakan proses berkesinambungan tentang keadaan ketidaksinambungan dan keseimbangan.
Improve pertama kali dikembangkan oleh Glover Law, beliau orang Amerika. Improve dikembangkan di Indonesia bertujuan untuk membuatan proses pembelajaran menjadi efisien, Efektif, dan menyenangkan, atau dalam masyarakat sering dikenal dengan pembelajaran yng lebih aktif ( Surya, 2004:59).
Improve lebih menekankan pada hasil yang dicapai, bukan metode yang digunakan. Selain itu improve cenderung didasarkan pada keaktifan siswa. Dan pada hakikatnhya bahwa improve merupakan pembelajaran dengan menggunakan penekanan pada peoses pembentukan suaru konsep dan memberikan kesempatan luas kepada siswa unruk berperan aktif dalam proses tersebut. Sehingga siswa dilibatkan dalam proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, yang dalam proses mental tersebut siswa yang mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan dan membuat kesimpulan.

B.          Karakteristik Metode Improve
Bentuk kesadaran dan kontrol terhadap aktivitas berpikir yang dibangun melalui aktivitas mempetyanyakan pada diri sendiri dalam pembelajaran matematika menggunakan metode improve terfokus pada:
1.     Pemahaman masalah
2.     Mengembangkan hubungan antara pengetahuan yang lalu dan sekarang
3.     Menggunakan strategi penyelesaian masalah matematis yang tepat
4.     Memfokuskan proses dalam solusi

Teori belajar improve memandang anak sebagai makhluk yang paling aktif dalam mengkontruksi ilmu pengetahuan melalui interaksi degan lingkungan guru yang dipandang sebagai fasilitator dalamproses pembelajaran, sebaiknya mengetahui tingkat kesiapan anak untuk menerima pelajaran, termasuk memilih metode yang tepat dan sesuai denngan tahap perkembangan anak. Ruseffendi (1998: 133) mengemukakan tiga dalil pokok Piaget  dalam kaitanya dengan tahap perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif atau biasa juga disebut tahap perkembangan mental, yaitu:
a.      Perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap berurutan yang selalu terjadi dengan urutan yang sama. Maksudnya, setiap manusia akan mengalami urutan-urutan dan dengan urutan yang sama.
b.     Tahap-tahap tersebut didefinisikan sebagai suatu cluster dari operasi mental (pengurutan, pengekalan, pengelompokan, pembuatan hipotesis dan penarikan kesimpulan) yang menunjukan adanya tingkah laku intelektual, dan
c.      Gerak melalui tahap-tahap tersebut dilengkapi oleh kesinambungan (equibration), proses pengembangan yang menguraikan entang interaksi antara pengalaman (asimilasi), dan struktur kognitif yang timbul (akomodasi).
Dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika, guru seharusnya mengetahui hakikat matematika itu sendiri, hakikat anak dan cara mengerjakan matematika menurut teori yang diterapkan. Menurut teori belajar Improve, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru kepikiran siswa. Artinya bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya

C.          Langkah-Langkah Metode Improve
Metode improve merupakan metode yang setiap kata dalam akronimnya merupakan langkah-langkah pembelajaran :
1)   Introducing the New Consept (Memperkenalkan Konsep Baru). Siswa diberi suatu konsep baru oleh guru tanpa memberikan hasil akhir atau bentuk jadinya saja. Konsep ini diberikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang membuat siswa terlibat secara aktif dan dapat menggali kemampuan diri mereka sendiri.
2)   Meta-cognitive Questionig (Pemberian Pertanyaan Metakognitif). Pertanyaan yang dapat diajukan guru kepada siswa meliputi pertanyaan pemahaman. Maksud dari pertanyaan-pertanyaan meta kognitif dalam metode ini adalah pertanyaan metakognitif pada diri sendiri (questioning self) yang dapat diajukan siswa. Menurut Kramarski (Rohaeti, 2003: 15) meliputi:
a.    pertanyaan pemahaman: pertanyaan yang mendorong siswa membaca soal, menggambarkan konsepnya dengan kata-kata mereka sendiri dan mencoba memahami makna konsepnya. Contoh: “Tentang apakah keseluruhan permasalahan ini?”
b.   pertanyaan strategi: pertanyaan yang didesain untuk mendorong siswa agar mempertimbangkan strategi apa yang cocok untuk memecahkan masalah yang diberikan dan memberikan alasanya. Contoh: “Strategi, taktik, atau prinsip apa yang cocok untuk memecahkan masalah tersebut? Mengapa?
c.    Pertanyaan koneksi: ppertanyaan yang mendorong siswa untuk mrlihat persamaan dan perbedaaan suatu konsep/permasalahan. Contoh: “Apa persamaan/perbedaan antara permasalahan sekarang dengan permasalahan yang telah saya pecahkan pada waktu lalu? Mengapa?
d.   Pertanyaan refleksi: pertanyaan yang mendorong sisa memfokuskan pada proses penyelesaian dan bertanya kepada diri sendiri. Contoh: “Apa yang salah dari yang telah saya kerjakan di sini?”,”Apakah penyelesaiannya masuk akal?”
3)   Procticing (Latihan). Siswa diajak untuk berlatih memecahkan masalah secara langsung. Hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan penguasaan materi dan mengasah kemampuan serta kesetaraan siswa.
4)   Reviewing and Reducing Difficulties (Tinjauan Ulang dan Mengurangi Kesulitan). Biasanaya pada saat latihan langsung, siswa banyak mengalami kesulitan. Pada tahap ini guru mencoba untuk melakukan review terhadap kesalahan-kesalahan yang sihadapi siswa dalam memahami materi dan memecahkan permasalahan.
5)   Obtraining Mastery (Memperoleh Penguasaan). Siswa diberikan tes yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi siswa.
6)   Verification (Verifikasi). Pada tahap ini, dilakukan identifikasi siswa mana yang telah mencapai batas kelulusan yang dikategorikan sebagai siswa yang sudah menguasai materi dan siswa mana yang belum mencapai batas kelulussan yang dikategorikan sebagai siswa yang belum menguasai materi.
7)   Enrichment(Pengayaan atau Perbaikan). Pada tahap ini dilakukan pengayaan terhadap siswa yang belum menguasai materi dengan kegiatan remedial.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahapan pembelajaran matematika dengan metode improve secara singkat adalah:
  1. Guru mengantarkan konsep-konsep baru dengan menggunakan pertanyaan tipe metakognitif.
  2. Siswa berlatih menjawab pertanyaan metakognitif dalam menyelesaikan soal.
  3. Guru mengadakan sesi umpan balik-perbaikan-pengayaan.

D.          Penerapan Metode Improve Dalam Proses Pembelajaran Matematika
Disini penerapan metode improve dalam pembelajaran matematika saya ambil salah satu contoh tentang materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Pertama seorang guru mengenalkan kosep yang sudah dipelajari oleh siswa sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar tentang simbol pertidaksamaan terlebih dahulu. Dalam metode ini siswa dapat dikelompokkan dalam kelompok kecil yang dilihat dari kemampuan siswanya dengan anggota kelompok berjumlah empat sampai enam orang, hal ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa seluruh anggota kelompok memiliki kesempatan untuk membahas permasalahan yang dihadapi.
Anggota kelompok terdiri dari siswa yang heterogen dilihat dari kemampuannya. Menurut Lason (Saputra 2003: 17) belajar dalam kelompok yang heterogen dapat menguntungkan siswa yang kurang padai karena mereka dapat mempelajari strategi-strategi pemecahan masalah dari siswa yang pandai. Begitu juga untuk siswa yang pandai keuntungan yang mereka peroleh, yaitu dapat melatih kemampuan verbal mereka melalui aktivitas “mengajar” teman-teman dalam kelompoknya.

A.          Kelebihan  dan Kelemahan Metode IMPROVE
Kelebihan
1.     Model Pembelajaran Improve dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa karena dalam pembelajaran ini masing-masing langkahnya menekankan pada pembentukan konsep siswa.
2.     Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep relevan sebelumnya dapat meningkatkan konsep yang telah dikuasai sebelumnya sehingga memudahkan proses belajar mengajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip.
3.     Informasi yang dilupakan setelah pernah dikuasai sebelumnya masih meninggalkan bekas, sehingga memudahkan proses belajar mengajar untuk materi pelajaran yang mirip walaupun telah lupa.
4.     Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri.
  1. Dapat membantu anak untuk merespon orang lain.
  2. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.
  3. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
8.     Dapat memberikan efek yang sangat ampuh pada waktu singkat, baik dalam aspek pembelajaran akademik maupun aspek skill.
9.     Memberikan seorang (atau beberapa orang) pendamping belajar yang menyenangkan dan bersama-sama mengembangkan skill bersosial serta berempati terhadap orang lain.
10.  Dapat meningkatkan perasaan positif terhadap diri sendiri maupun orang lain.
  1. Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.

Kelemahan
  1. Dengan leluasanya pembelajaran maka apabila keleluasaan itu tidak optimal maka tujuan dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai.
  2. Penilaian kelompok dapat membutakan penilaian secara individu apabila guru tidak jeli dalam pelaksanaannya.
  3. Mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan waktu yang panjang.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Metode IMPROVE merupakan sebuah akronim yang mempresentasikan semua tahap dalam metode ini, yaitu: 1) Menghantarkan konsep-konsep baru (Introducting the new concepts); 2) Pertanyaan Metakognitif (Metacognitive questioning), Pertanyaan metakognitif dalam metode IMPROVE terbatas berupa pertanyaan pada diri sendiri (questioning self); 3) Latihan (Practicing), Guru memberikan latihan kepada siswa, berupa soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan yang dapat menumbuhkan kemampuan metakognitif, latihan bertujuan untuk meningkatkan penguasaan materi dan mengasah kemampuan metakognitif siswa; 4) Mereview dan mereduksi kesulitan (Reviewing and reducing difficulties); 5) Penguasaan Materi (Obtaining mastery); 6) Melakukan Verifikasi (Verification) dan 7) Pengayaan (Enrichment)
Metode Improve menekankan pembelajaran pada system pembelajaran aktif. Dalam pemebelajaran dengan menggunakan metode improve, akan diberikan pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan jalan mengkonstruksinya sendiri. Selain itu, dalam pembelajaran dengan menggunakan metode improve siswa dapat leluas berinteraksi dengan sesame temannya. Interaksi itu dapat mendorong mereka untuk berbagai pendapat, memperkaya pengetahuannya dan meningkatkan kemampuan penalarannya.
Secara singkat tahapan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode improve adalah:
1.       Guru mengantarkan konsep-konsep baru dengan menggunakan pertanyaan tipe metakognisi.
2.       Siswa berlatih menjawab pertanyaan metakognisi dalam menyelesaikan soal.
3.       Guru mengadakan sesi umpan balik-perbaikan-pengayaan.
B.      Saran
Pembelajaran dengan metode improve merupakan sebuah model pembelajaran yang mampu mengolah dan menggali kemampuan siswa secara eksploratif melalui pembelajaran yang progresif oleh siswa dengan bantuan guru. Pembelajaran dengan metode improve selayaknya diterapkan dalam setiap pembelajaran melalui pendekatan yang bertahap dan stimulans. Seorang pembelajar dengan metode improve mengetahui apakah ia mengerti apa yang sedang atau  tengah dipelajari dan membuat perbaikan bila terdapat hal yang kurang dimengerti. Sehingga efektifitasnya tidak hanya menggugah keaktifan siswa dalam belajar didalam kelas, melainkan mampu memperbaiki sikap belajar siswa diluar kelas.
Semoga apa yang disampaikan dalam makalah bermanfaat khususnya untuk penulis dan guru yang menggunakan model pembelajaran dengan metode improve.

5 komentar: